Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Rabu, 21 Mei 2014

FF Twoshot - Where's Your Brain ? (part 2- end) | Park Chanyeol





Main cast :
1.                                                         Park chanyeol as park chanyeol and Lee yongjun
2.                                                       Lee ji ah
Other cast :
1.                                                       Lee chaerin
2.                                                       Jang hyunseung
3.                                                       And other. Find it yourself
Genre :              dangdut koplo (?)
Warning :           typo merajalela
Inspiration by :   Song joong ki’s film “a werewolf boy”
My suporter :    Gaho Kwon *olweis

part 2.. 
Tabimasihidiot~~
 


“jia-ya kau harus percaya padaku!” seru hyunseung berlari mengejar jia. “aku punya bukti bahwa yongjun itu bukan benar-benar oppamu!”
Jia berhenti, dan berbalik menatap hyunseung. “yongjun itu oppaku!” ucap jia tegas.
“kau harus melihat ini dulu” hyunseung menyerahkan sebuah majalah pada jia.
Jia menerimanya, ia melihat berita di majalah itu, rapper berbakat Park Chanyeol menghilang tanpa jejak
Ia tampak terkejut melihat foto di majalah itu, itu foto yongjun.. tapi apakah benar bahwa namanya yang sebenarnya adalah Park Chanyeol? Jia terus memikirkan hal itu.
“jia-ya ceritakan padaku apa yang sebenarnya terjadi” hyunseung membuyarkan lamunan jia.
“tidak ada apa-apa” jawab jia datar.
“yakkk !! mana mungkin tidak terjadi apa-apa saat dirumahmu ada seorang namja yang tiba-tiba muncul dan kau bilang dia oppamu, sedangkan wajahnya mirip dengan seorang rapper terkenal, Park Chanyeol! Hahh pantas saja aku merasa tidak asing dengan wajahnya”
“dia kakakku!” bentak jia lalu pergi menjauh dari hyunseung.
Diperjalanan pulang, ia tidak sengaja melihat kearah LCD di depan sebuah gedung, di layar LCD itu menampilkan sebuah acara berita dimana Chaerin sedang diwawancara. Ya Chaerin memang seorang entertainer, tepatnya ia adalah seorang rapper berbakat dari sebuah grup yang jia tidak tau namanya. Aneh memang jika jia tidak tau nama grup eonninya, tapi begitulah kenyataannya, jia punya TV di rumah tapi dia tidak pernah menonton nya kecuali untuk acara kartun. Jia juga bukan seorang yang terisolasi dari internet atau dunia luar. Tapi dia benar-benar tidak tau atau mungkin tidak mau tau tentang artis-artis di negaranya sendiri.
Baru sebentar jia menyaksikan acara TV itu, namun tiba-tiba turun hujan yang cukup lebat, membuat jia berlalu untuk mencari tempat berteduh dan melupakan acara TV tadi dengan belum sempat memperhatikan tentang apa chaerin diwawancara.
Jia berteduh di halte bus, sambil menunggu bis datang, jia hanya duduk diam kedinginan karena bajunya yang basah. Setelah bus datang jia langsung naik dan pulang.
Jia berjalan gontai memasuki apartemen nya. Jia membuka pintu dan betapa terkejutnya jia mendapati apartemennya seperti terkena badai cathrina. Sungguh berantakan, jia berpikir apa yongjun melakukan ini lagi? Jia mencari yongjun di segala penjuru tetapi nihil, gadis itu tak menemukan orang yang dicari nya. Jia menemukan gitar yongjun namun tidak dengan orangnya. Kemana yongjun pergi? Hal itu terus menjadi beban bagi jia.
 Jia mencari yongjun keluar, gadis itu mencari yongjun ke semua tempat bahkan ia hampir dikencani seorang ahjusshi karena ia masuk ke sebuah bar. Yongjun tidak ada dimanapun, gadis itu terus berlarian mencari yongjun di tengah hujan lebat dengan keadaan yang sudah basah kuyup dan kedinginan.
“yongjun-ah!! Kalau tau begini aku lebih memilih di penjara oleh doojoon ahjusshi daripada mengurusimu!” kesal jia.
~~ditempat lain
Seorang namja memberontak karena dua orang berbadan kekar terus memaksanya masuk ke sebuah rumah megah. Di dalam ada seorang wanita yang sudah terlihat agak tua dan seorang gadis yang diyakini anak dari ahjumma tadi.
Yongjun berhasil dibawa masuk, dia didudukkan di sofa mengahadap kedua wanita tadi dan seorang namja berada di sofa yang lain.
“chanyeol-yya!!” seru gadis itu, chaerin dan langsung berlari memeluk namja yang ia panggil chanyeol dan sebenarnya adalah yongjun bagi jia.
Namja itu mendorong kasar tubuh chaerin, seakan tak ingin dipeluk olehnya.
“chanyeol-yya!! Kenapa kau mendorongku?” ucap yeoja itu tak terima dengan perlakuan yongjun atau namja yang dipanggilnya chanyeol itu.
“berapa kali aku harus mengatakan padamu chaerin-ah. Orang itu amnesia” bentak seorang namja yang sejak tadi berada disitu, hyunseung.
Bagaimana hyunseung bisa berada di situ? Hyunseung adalah sahabat jia. Orang suruhan dari keluarga Lee untuk mengurusi jia.
“mwoya? Amnesia? Siapa yangmembuat namja ku park chanyeol amnesia? Aku akan membunuhnya!” teriak chaerin keras, membuat ibunya angkat suara.
“tenanglah chaerin. Biar hyunseung menjelaskan” ucap wanita paruh baya itu membuat chaerin sedikit melunak.
“sebenarnya, orang yang ditabrak jia waktu itu adalah chanyeol..”
“mwo? Ji.. jia? Aku akan membunuh anak itu!” chaerin bangkit dari duduknya seakan ingin berlari ke jia dan menancapkan sebuah pedang ke jantungnya. Namun hyori menahannya, akhirnya chaerin kembali duduk.
“jia sangat tertekan karena kejadian itu, dia tidak sengaja menabraknya” lanjut hyunseung.
“tidak sengaja? Hah bullshit! Aku tidak mau tau, anak itu harus dapat pelajaran!” chaerin semakin emosi.
“cukup chaerin-ah!! Sudah cukup , jia sudah bertanggung jawab dengan merawat yongjun hingga ia sehat kembali seperti ini, walaupun…. Ia masih tidak ingat apapun” hyunseung menunduk.
“hyunseung-ah kau tidak tau bagaimana perasaanku!”
“aku memang tidak tau chaerin-yya.. tapi berjanjilah padaku bahwa kau tidak akan membentak-bentak jia lagi”
Pembicaraan itu disudahi. Yongjun aka chanyeol di bawa menuju kamar untuk beristirahat, mulai saat itu chaerin yang akan merawatnya, bukan jia lagi.
~~
Jia mengerjapkan matanya beberapa kali, ia mendapati langit-langit kamarnya. tunggu ! bukankah tadi ia sedang mencari yongjun, kehujanan, kenapa sekarang? Jia bangun dan segera mencari apakah ada seseorang diapartemennya kini.
Jia mendengar suara dari dapur, ia pikir yongjun sudah kembali.
“yongjun-a…” ucap jia tertahan saat yang ditemui adalah hyunseung, bukan yongjun. Hyunseung yang saat itu sedang mengaduk kopi di cangkirnya lalu berbalik menatap jia.
“kau sudah bangun putri tidur?” tanya hyunseung mengalihkan perhatian. Jia nampak sedikit kecewa saat tidak mendapati yongjun disana.
“kenapa kau ada disini?” jia balik bertanya.
“hah.. kau pikir siapa yang baru saja merepotkanku? Seseorang yang pingsan di tengah hujan”
“mwo? Aku? Pingsan? Benarkah?” tanya jia tak percaya.
“kau harus membayar ku. Pundakku jadi pegal-pegal karena menggendong tubuhmu yang berat itu”
“aku tidak menyuruhmu untuk menggendongku :P”
“yakk lee ji ah!!” teriak hyunseung karena merasa di lecehkan(?) oleh jia.
~~
“aku tidak tahu lagi harus mencari yongjun oppa kemana” jia mengerucutkan bibirnya.
“sudah jangan bersedih, dia akan baik-baik saja. Percayalah “
“aku tidak bersedih. Aku hanya khawatir padanya”
“kau mulai menyukainya ya?” tanya hyunseung
“mana mungkin” ucap jia singkat kemudian berlalu meninggalkan hyunseung.
~~
“chanyeol oppa kau harus makan, nanti kau bisa sakit” ucap chaerin seraya menyodorkan sesendok nasi pada namja yang dipanggil chanyeol itu.
Namun chanyeol menolaknya dengan menggelengkan kepalanya dan menjauh dari chaerin.
“hah apa yang telah dilakukan anak sialan itu? Chaerin membuang napasnya kasar.
Sedangkan chanyeol???
Sejak pertama kali ia masuk ke kamar itu, ia merasakan sesuatu yang sangat dekat dengan nya, kamar itu… dipenuhi dengan banyak foto dirinya dengan chaerin… bayangan-bayangan masa lalu pun selalu muncul setiap saat.
~~
“kau rapi sekali..” ucap hyunseung yang mendapati jia sedang berdandan di depan cermin kamarnya.
“tentu saja.. hyori ahjuma bilang hari ini ada acara pembukaan butik baru chaerin eonnie”
“ummm” hyunseung mengangguk.
~~
“wahhh banyak sekali tamu yang datang eomma !” seru chaerin pada hyori sambil menggandeng chanyeol tentunya.
“tentu saja.. anak eomma kan desainer yang hebat” balas hyori memuji anaknya.
“ya.. aku harap chanyeol oppa segera sembuh.. karena aku akan menjalankan bisnis ini dengannya nanti”
“ya.. semoga saja” hyori hanya tersenyum simpul.
~~
“wahh… chaerin eonnie keren.. !!” seru jia girang.
Hyunseung hanya tersenyum,” kau benar.. sepertinya yang datang kesini orang-orang penting dan juga para selebriti”
“sejak kapan kau disitu?” tanya jia yang tak menyadari hyunseung berada di dekatnya. Ah lebih tepatnya datang ke acara itu juga.
“sejak tadi” balas hyunseung.
“heh anak kurang ajar ! siapa yang menyuruhmu datang kesini!” bentak chaerin yang tiba-tiba berada didepan jia.
“ah.. anu.. hyori ahjumma yang..” jia menunduk.
“huh.. karena kau disini.. aku bisa meminta pertanggung jawabanmu!”
“eh.. tanggung jawab apa eonnie?” ucap jia tak mengerti.
“kau .. telah membuat pacarku amnesia.. dan kau membuatku harus membayar tagihan perbaikan motor busuk mu.. kau harus aku hukumm!” bentak chaerin sambil menunjuk-nunjuk wajah jia. Untung saja di tempat itu hanya ada jia, chaerin dan hyunseung sehingga tamu-tamu tidak melihat adegan itu.
“chaerin-ah.. sudahlah!!” seru hyunseung menengahi.
“tidak bisa hyunseung-ah.. anak ini sudah benar-benar keterlaluan!” chaerin semakin geram.
“kau sudah janji padaku tidak akan memarahi jia !”
“aku tidak pernah mengatakannya!”
Jia hanya diam melihat pertengkaran yang justru beralih pada chaerin dan hyunseung.
“kalian saling mengenal?” tanya jia buka suara. Kedua manusia itu pun diam dan menoleh kearah jia yang menatap mereka kebingungan.
“ahh.. itu.. aku bisa jelaskan ji..”
“hahhh betapa bodohnya aku, kalau saja aku tau kau mengenal chaerin eonnie aku tidak perlu susah-susah menjelaskan dirinya padamu” perkataan jia seakan sarat dengan sindiran keras terhadap hyunseung. Jia pun berlalu pergi dari tempat itu.
Hyunseung mencoba mengejar jia. Chanyeol sepertinya juga melihat keberadaan jia. Dia pun ikut berlari ingin mengejar jia, namun ditahan oleh chaerin.
“kau tidak perlu bertemu dengannya lagi. Dia lah yang membuatmu seperti ini chanyeol-yya. Dia yang membuatmu melupakanku. Dia yang menyembunyikanmu dariku. dia adalah penyebab semua masalah ini” astaga, chaerin mengatakan hal itu sambil.. sambil menangis?
~~
“jia-ya.. buka pintunya.. biarkan aku masuk dan menjelaskan semuanya padamu” hyunseung berdiri di depan pintu apartemen jia. Ia tak bisa masuk karena jia mengganti paswordnya.
Jia membuka pintu itu, tapi ia membawa sebuah koper. Ia berhenti di depan hyunseung.
“mulai sekarang aku tidak akan berlatih vokal lagi denganmu. Dan kompetisi itu… aku sudah tidak berminat..” ucap jia lalu pergi meninggalkan hyunseung yang hanya mematung.
“satu hal lagi.. aku sangat yakin yongjun.. ah maksudku chanyeol akan baik-baik saja denganmu” ucap jia menoleh lalu melanjutkan langkahnya.
~~
Jia pergi menyusul ahjusshinya, lee min ho di amerika. 2 tahun jia berada disana. Hingga akhirnya ia kembali ke korea di hari ulang tahun JC corps.
“hyunseung-ah.. aku ingin bicara dengamu” ucap chaerin yang kini telah berubah menjadi seorang pengusaha butik dan desainer terkenal.. ah tenang saja, chaerin tetap seorang rapper. Tapi ia mengurangi intensitas nge-rap nya karena kesibukan bisnis. Dan juga saat ini dia sudah tak aktif lagi di group vokal nya.
“tentang apa?”
“tentang chanyeol dan jia”
Hyunseung mendadak serius,” apa yang ingin kau bicarakan tentang mereka?”
“setelah 2 tahun berlalu, sepertinya hati chanyeol sudah benar-benar bukan milikku lagi” chaerin menunduk.
“lalu apa yang akan kau lakukan?”
“hari ini jia pulang, aku akan minta maaf tentang semua yang telah kulakukan padanya”
“hmmm” hyunseung hanya mengangguk tanda setuju.
“dan lagi.. aku tidak akan merebut kebahagiaannya lagi”
“maksudmu?”
“JC corps adalah perusahaan yang diwariskan kakek kepada ibunya jia, Lee Min Young. Karena dia adalah putri kesayangan kakek. Sehingga ayah jia lah yang menjadi CEO di perusahaan itu. Sebenarnya ayahku sebagai kakak kandung Minyoung ahjuma tidak keberatan dengan hal itu karena ayah juga sudah memiliki JL company di Amerika, walaupun perusahaan itu tidak sebesar JC. Tapi ibuku sepertinya tidak menyukai hal itu, dia ingin menyingkirkan jia dan keluarganya agar keluarga kami yang mendapat hak penuh atas JC. Sebagai menantu seharusnya ibu tidak melakukan hal itu…hikss”
“apa kau masih bisa melanjutkannya?” tanya hyunseung sambil memegang pundak chaerin yang sudah terisak karena menceritakan hal itu.
Chaerin mengangguk, “ibu… membayar seorang supir kontainer untuk menabrak mobil yang dikendarai keluarga jia. Ayah dan ibunya jia meninggal dalam kecelakaan itu. Tapi jia selamat, saat itu usianya masih kecil dan hari dimana kecelakaan itu terjadi tepat dihari ulang tahunnya yang ke-5. Ayah mengetahui hal itu dan dia sangat marah, keluarga kami harus mengurus jia hingga ia dewasa, jika tidak ayah akan melaporkan perbuatan ibu ke polisi dan menceraikannya”
“dan yang paling penting…..chanyeol.. aku tidak ingin terus-terusan membiarkan jia menderita, dan aku juga tidak ingin mengahalangi chanyeol untuk menyayangi jia”
Hyunseung tersenyum. Ia memeluk chaerin lembut. Membiarkan gadis itu menghirup aroma parfumnya lebih dekat.
“ahh.. tapi.. bagaimana dengan mu hyunseung-ah ? apa aku menyakitimu?”
“ehmmm bisa jadi” hyunseung terseyum nakal.
~~
“ahhhh princess ku sudah mau pulang ke istana.. apa ahjusshi memperlakukan mu dengan baik disana? Humm?” sambut hyori melihat suami dan keponakannya kembali.
“ya.. ahjusshi baik padaku” jawab jia dingin.
“lee ji-ah..” panggil hyori pelan.
“aku sudah mengetahui semuanya ahjuma.. tentang orang tua ku.. perusahaan ini.. kau dan anak buahmu..”
Hyori tersentak.. sedangkan lee min ho suaminya hanya diam tak berucap sepatah katapun. Semuanya hening, para tamu undangan, staf, termasuk chaerin dan hyunseung, serta tak ketinggalan… chanyeol.
“ka.. kau..” hyori mengatur napasnya yang sudah tidak karuan.. jia masih memandanginya dengan tatapan setajam elang.
Tiba-tiba hyori memberikan sebuah kode dengan menjetikkan jarinya, dan seketika itu beberapa orang berjas hitam menodongkan senjata api pada jia. Dengan sigap min ho mengangkat lengan kanannya memberi isyarat untuk menahan tembakan sebelum semua tamu menjadi gaduh. Semua nya benar-benar diam, bahkan tak ada seorang pun yang berani bergerak.
“hahhh ahjumma.. kenapa serius sekali hahaha” jia kini justru tertawa terbahak-bahak.. hyori masih mematung. Belum ada seorang pun yang bergerak selain jia.
Menyadari hyori yang belum merespon, jia pun melangkah mendekati hyori dan memeluknya dengan penuh kasih sayang.
Minho tersenyum, hyori pun membalas pelukan jia. Bahkan hyori meneteskan air matanya hingga terisak di pelukan jia. Orang-orang bersenjata tadi kini pun telah menurunkan senjatanya.
“uljimayo ahjumanim… nanti make up mu luntur.. memangnya tidak malu pada tamu?”
“jia-yya.. mianhaeyo..”
“hah sudahlah ahjuma,, semuanya sudah terjadi.. jika ini semua ini benar karena warisan, sudahlah aku tidak menginginkan hal itu sedikitpun.. perusahaan ini.. aku tidak meminta apapun darinya… biarkan chaerin eonnie yang memiliki semuanya.. arra?” ucap jia bijak.
Dalam keadaan masih menangis pun hyori mengangguk dan memeluk jia kembali,, hal itu membuat seluruh manusia di ballroom itu bertepuk tangan karena menyaksikan hal yang sungguh dramatis.
Bahkan chaerin ikut menangis karena hal itu. Namun hyunseung segera memeluknya untuk memberi sedikit ketenangan.
“aku memang harus benar-benar minta maaf pada jia.. hikss”
“itu hal yang benar”
Disisi lain, chanyeol tersenyum.
 ~~
“chaerin eonnie!!!” jia berhambur memeluk chaerin. “ehh siapa yang membuatmu menangis? Katakan padaku aku akan menghajarnya!”
“hahh.. anieyo.. tidak ada yang membuatku menangis jia-yya, tidak perlu khawatir” chaerin tersenyum dalam tangisnya.
“apa orang ini yang membuat mu menangis, eonnie?” jia menunjuk-nunjuk hidung hyunsueng yang berada di sebelah chaerin.
“yakkk anak nakal. Jauhkan jarimu dari hidung mancungku!” ucap hyunseung tak terima.
“kau membuat chaerin eonnie menangis, aku akan menggigit hidungmu.. rawwrrr!”
“dasar bocah sinting!” hyunseung pun memeluk jia.
“orang gila lepaskan..! aku tidak bisa bernapas.. uhukk uhukk”
“kau sendiri yang membuat chaerin menangis kenapa menyalahkanku?!”
“kau salah karena kau bohong padaku !”
“kau masih marah karena hal itu?”
“tentu saja aku marah,, kesalahan pertama karena kau tidak mengatakan kalau kau temannya chaerin eonnie. Yang kedua kau bohong kalau kau orang suruhan minho ahjusshi untuk memata-mataiku!”
“yakkk aku tidak memata-mataimu.. aku menjagamu bodoh”
“ya itu, sama saja”
Chaerin terkekeh melihat pertengkaran itu.
“jia-ya.. eonnie minta maaf atas perlakuan eonnie selama ini. kau jadi menderiita karena itu,, kau mau memaafkanku?” ucap chaerin tulus.
“bagiku eonnie tidak pernah berbuat salah. Jadi tidak perlu minta maaf. Kalau pun eonnie salah padaku, aku juga akan cepat melupakannya”
“tentu saja,, kau kan pelupa” serobot hyunseung. Jia geram dan pergi dari situ dengan bibir manyun. Chaerin dan hyunseung hanya tertawa.
~~
Jia merasa bosan dengan pesta di ballroom, jadi dia memutuskan untuk pergi ke atap gedung. Dari sana jia bisa melihat lampu-lampu kota seoul yang terlihat seperti bintang yang menyenangkan. Untuk mengusir sepi, jia memainkan harmonikanya yang dia bawa dari bawah.
Baru beberapa menit dia bermain harmonika, sebuah suara berat sepertinya ikut bernyanyi dalam alunan musiknya.
“aku tidak membawa handphone tapi kenapa ada suara namja nge-rapp? Jangan-jangan… brrrrr.. tapi aku baru tau hantu jaman sekarang bisa nge-rap” jia bermonolog sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal. Ia menoleh ke sekitar dan mendapati seorang namja tampan berdiri tegap dengan setelan jas yang sangat cocok dipakainya. Dan ia tersenyum pada jia.
“kau sedang apa disini?” tanya jia.
Namja itu berjalan mendekat kearah jia, “secepat itukah kau melupakanku?” namja itu memandang jia dengan tatapan teduh.
Jia mengangguk, “aku mengikuti program brainwashdi amerika” jawab jia tak berdosa.
Namja itu tersenyum, “bagaimana bisa kau melupakan namja setampan aku?”
“aku pikir siwon choi lebih tampan darimu” ucap jia enteng.
“benarkah? Tunggu sampai kau lihat ini…” namja itu menyeringai dan dengan tiba-tiba ia mengecup bibir gadis itu, melumatnya lembut, tangannya menarik tengkuk gadis itu, membuat ciumannya semakin dalam.
Jia terkejut dengan perlakuan namja itu yang tiba-tiba menciumnya. Ia membulatkan matanya begitu bibir namja itu bersentuhan dengan bibirnya. Deru nafas namja itu begitu terasa jelas sangat dekat dengannya. Ia tak berniat membalas ciuman namja itu, ia hanya diam membiarkan namja itu menjajah di bibir dan mulutnya. Terpaan angin malam membuat ciuman namja itu makin liar. Cukup lama adegan itu berlangsung, hingga sang namja menyerah. Ia melepas ciumannya. Dan kembali menatap gadis yang direnggut kesucian bibirnya itu.
“apa chaerin eonnie mengajarkan hal yang seperti ini padamu?!” pertanyaan yeoja itu seakan penuh amarah.
Chanyeol hanya diam. Membiarkan gadis yang dicintainya pergi berlalu.
~~
Jia kini sudah kembali pulang kerumah hyori yang juga merupakan rumahnya. Ia sedang  bersantai hingga perasaannya tiba-tiba menjadi kacau karena seseorang bermain gitar di bawah kamarnya. jia keluar menuju balkon kamarnya dan mendapati chanyeol tersenyum kearahnya sambil memainkan melodi dari gitarnya dengan lagu yang biasa dimainkan jia dengan harmonika. Sebuah lagu dari last kiss from avelin (*doooorrrr).
Jia memandang datar, lalu kembali masuk ke kamarnya. namun chanyeol justru semakin bersemangat memainkan gitarnya.
Byuurrrrrrr
Chanyeol basah kuyup karena disiram air oleh jia dari balkon.
“berhenti memainkan benda itu atau aku akan membunuhmu!” bentak jia lalu ia kembali masuk ke kamarnya dan tak keluar lagi.
“chanyeol-yya… gwenchana?” chaerin tiba-tiba datang karena mendengar keributan di samping rumahnya.
“lebih baik kita masuk” chaerin menuntun chanyeol yang sudah kedinginan kedalam rumah dan memberi nya handuk untuk mengeringkan badannya.
“apa jia benci padaku?” tanya chanyeol.
Chaerin menghela napas,” dia tidak benci padamu, tapi dia tidak suka gitarmu”
“apa aku memainkannya dengan buruk tadi?”
“bukan tentang itu.. jia… dia takut dengan benda itu”
“mwooo??? Bwahahaha” chanyeol terbahak-bahak, namun sesaat ia berhenti tertawa, dia ingat dulu di apartemen jia tidak pernah mau menyentuh gitarnya.
“wae?” tanya chanyeol tiba-tiba.
“dulu waktu kecil ayah membelikanku sebuah gitar, setiap hari aku selalu berlatih memainkannya, hingga suatu hari, aku membuat salah satu senar nya putus dan mencuat mengenai pelipisku. Jia sangat takut lalu ia segera menolongku karena waktu itu aku menangis, dan dia membuang gitar itu. Sejak saat itu lah dia tidak pernah mau menyentuh gitar” penjelasan panjang lebar dari chaerin membuat chanyeol sedikit mengingat bagaimana jia tidak ingin menyentuh gitarnya saat dulu berada di apartemen. Namja itu segera bangkit dan berlari menuju ke kamar jia tanpa mempedulikan chaerin yang mencegahnya.
~~
Braakkkk
“kau belum pergi?” tanya jia tanpa menoleh kearah chanyeol yang mendobrak pintu kamarnya. gadis itu sibuk membaca buku dengan bersender pada ranjangnya.
Chanyeol tak menjawab. Ia berjalan kearah jia dengan gitar yang masih ada di tangan kanan nya. Jia menyadari hal itu lalu menutup bukunya kasar. Keringat dingin mulai mengalir di wajah mulusnya. Chanyeol yang menyadari hal itu menyeringai.
“jika kau berani membawa benda itu mendekat, aku akan berteriak kalau kau ingin memperkosa ku!” ancam jia, ia mulai merapatkan kakinya dan mendekapnya erat.
Chanyeol tak bergeming, ia tetap berjalan mendekat kearah jia. Jia sudah tak kuat lagi menahan rasa takutnya, ia pun memberanikan diri merebut gitar itu dari tangan chanyeol. Dan membawa nya keluar balkon. Ia melihat gitar itu sekilas, ia ingat itu adalah gitar yang ia belikan untuk chanyeol dulu. Tapi ia tak peduli, ia melempar gitar itu begitu saja. Chanyeol membulatkan matanya tak percaya. Dia menengok ke bawah dan mendapati gitarnya sudah benar-benar binasa.
“sekarang pergi dari kamarku !!” teriak jia.
Chanyeol menyipitkan matanya, dan menarik jia masuk ke kamar dan menghimpitnya di tembok. Jia memutar bola matanya, mencoba mengalihkan perhatiannya agar tidak menatap wajah chanyeol yang kini sudah berada di jarak yang sangat dekat dengan wajahnya.
“kenapa kau menyiksaku?” suara berat itu memulai pembicaraan.
“aku tidak merasa melakukan itu” jawab jia dingin.
Chanyeol meraih dagu gadis itu agar ia mau menatapnya.
“kenapa kau berubah?” namja itu berkata lagi.
“dasar gila !” seru jia seraya mendorong tubuh chanyeol agar menjauh darinya. Namun itu tak berhasil karena kekuatan chanyeol lebih besar.
“huh.. baiklah.. baiklah.. sekarang katakan apa maumu?” jia mulai jenuh dengan keadaan itu.
“aku hanya ingin meminta penjelasan darimu”
“kau ingin penjelasan yang mana?” jawab jia cuek.
“penjelasan tentang kenapa kau meninggalkanku”
“aku tidak meninggalkanmu babo! Justru kau yang kabur setelah mengacak-acak apartemenku”
“a…aku tidak kabur” jawab chanyeol dengan wajah inocent(?)
“lalu?”
“waktu itu aku menunggumu pulang dari sekolah, tapi tiba-tiba hyunseung masuk ke apartemen bersama dengan beberapa orang berpakaian hitam, dan mereka membawaku begitu saja. mereka membawaku ke rumah ini, aku bertemu chaerin dan ibunya, lalu mereka bilang bahwa aku ini park chanyeol. Aku bingung. Setelah beberapa lama aku disini aku mulai mengingat masa laluku, bahwa aku ini pacarnya chaerin. Dan benar, aku ini adalah park chanyeol” jia hanya mengangguk-angguk.
“tapi sebenarnya tidak apa-apa jika kau memanggilku yongjun, aku menyukainya, ngomong-ngomong dari mana kau dapatkan nama itu?”
“oh.. itu nama anjing tetangga sebelah apartemen” jawab jia enteng.
“mwoooo???” chanyeol syok berat.
“lebay!”
“yeee.. kalau begitu sekarang aku akan meminta pertanggung jawaban darimu” ucap chanyeol.
“aku kan tidak menghamilimu”
“bukan itu babo!” chanyeol menjitak kepala jia, jia hanya meringis.
“aku ingin kau mengganti semuanya, tentang hidupku, termasuk bunga mawar yang seharusnya kuberikan pada chaerin tapi malah kau hancurkan”
“ogah ! salah sendiri kau tidak membawa kartu identitasmu malam itu” jia memeletkan lidahnya dan pergi dari chanyeol.
“ahh itu.. ”
“lebih baik kau pulang, kau itu basah kuyup” lanjut jia.
Chanyeol tersenyum kecut, “aku tidak akan pulang”
“terserah” jia membaringkan tubuhnya di ranjang dan memakai selimut. Chanyeol hanya menatapnya tak bergeming.
Kini jia sudah menutup matanya, chanyeol pun mendekat kearah jia, membenarkan selimut yang dipakai gadis itu dan pergi.
~~
“kau yakin tidak akan mengikuti kelas vokal lagi?” tanya hyunseung pada gadis yang sedang menyeruput americano nya. Gadis itu hanya menggeleng.
“ayolah, memangnya kau tidak ingin terkenal seperti chaerin?” tanyanya lagi.
“tidak” jawab gadis itu singkat.
“aishh kau ini menyebalkan sekali”
“cerewet”
“mwo? Kau bilang apa? Cerewet? Siapa yang kau maksud cerewet?”
“aku mau ikut kelas vokal mu lagi”
“mwo? Jinjayo?” mata hyunseung berbinar-binar.
“tapi kau harus jadian dengan chaerin eonnie”
“mwo?” kali ini hyunseung semakin menaikkan nada suaranya.
“kau ini,, aishhhh.. “
“aku tau kau itu menyukai chaerin eonnie sejak awal, dan sepertinya chaerin eonnie juga menyukaimu”
“benarkah?”
“entahlah” jawab gadis itu singkat dan pergi meninggalkan hyunseung sendirian di kedai kopi itu.
“bocah tengik !!” caci hyunseung.
~~
“hai gadis manis.. pulang sendirian.. mau kuantar?” tanya seorang namja menyebalkan pada jia yang memang berjalan sendirian setelah meninggalkan hyunseung di kedai kopi tadi.
Gadis itu hanya diam tak peduli dengan ucapan namja itu dan terus melanjutkan langkahnya. Namja yang tak lain adalah park chanyeol itu kesal dan turun dari mobilnya lalu menyusul jia.
Kini namja itu sudah berjalan beriringan dengan jia. “siapa yang menyuruhmu memakai lipstik?” tanya jia tanpa melihat kearah chanyeol.
“ehh anu,, tidak,, aku tidak memakai lipstik. Kau ini ada-ada saja” elak chanyeol.
Jia menghentikan langkahnya. Dan menarik tangan chanyeol kembali ke mobilnya. Jia membawa chanyeol ke rumahnya. Lebih tepatnya bagian rumah itu adalah kamar jia.
“tidurlah” suruh jia dengan nada tegas.
“mwo? Kenapa aku malah disuruh tidur?”
“cepat tidur atau aku akan menciummu!” chanyeol sumringah mendengar kata-kata jia barusan. “oke aku ganti kalimatnya… cepat tidur atau aku akan melemparmu ke kandang singa!”
“bukankah aku sudah berada di kandang singa? Singa betina yang membuat singa jantan terpesona.. ihiirrrr” balas chanyeol.
“hahhh terserah kau saja” jia mengambil beberapa alat pembersih make up dan memposisikan diri duduk di depan chanyeol yang sedang duduk di ranjangnya.
“apa yang akan kau lakukan?” chanyeol terlihat ketakutan.
“sudah diam saja! Berisik!” jia memegang dagu chanyeol dan mulai mengelap bibir chanyeol yang ternyata benar memakai lipstik untuk menutupi bibir pucatnya.
“jangan melakukan hal bodoh ini lagi. Kau ini sakit, jangan membuatku khawatir padamu. Akan lebih baik saat yang sakit itu tubuhmu, bukan jiwamu!” jia benar-benar meng-skak-mat kan chanyeol. Wajah namja itu sangat pucat, bibirnya juga terlihat biru. Jia tau bahwa namja itu demam.
“sekarang tidurlah” pinta jia dengan nada lembut. Chanyeol mengangguk dan menuruti perintah jia.
“bisakah kau menemaniku?” tanya chanyeol ragu kepada jia yang hendak pergi keluar kamar.
Gadis itu kembali dan mengangguk menyetujui permintaan chanyeol. Kini mereka berdua telah terbaring di ranjang, dengan jia yang berada di pelukan chanyeol.
“lee ji-ah” panggil namja itu pelan.
“hmmm”
“kau lebih suka lee yongjun atau park chanyeol?”
“tidak keduanya”
“wae?”
“semuanya membuat ku pusing”
“benarkah? Ah maafkan kami”
Jia hanya tertawa renyah. Kini chanyeol mengelus rambut yeoja yang berada di pelukannya itu.
“bisakah kau melupakan lee yongjun?”
“kenapa aku harus melupakannya?”
“karena park chanyeol akan cemburu jika kau terus memikirkannya”
“tidak masuk akal” gadis itu membantah.
“karena itulah, aku harap mulai saat ini cintailah park chanyeol dengan baik, ingat! Hanya park chanyeol”
“kenapa kau sangat percaya diri kalau aku akan mencintai park chanyeol?”
“karena hanya park chanyeol yang akan memberikan kebahagiaan untukmu, park chanyeol akan menjagamu, park chanyeol akan menyayangimu sepenuh hati, dan dia tidak akan menyakitimu”
“tapi park chanyeol itu kekasih chaerin eonnie”
“siapa bilang? Kami sudah putus”
“benarkah? Itu artinya hyunseung akan benar-benar jadian dengan chaerin eonnie.. dan aku…..” belum selesai perkataan jia, seseorang menyahut.
“kau harus ikut kelas vokal guru jang nona lee ji ah” ucap hyunseung yang tiba-tiba masuk ke kamar jia. Betapa terkejutnya jia melihat hyunseung bergandengan mesra dengan chaerin.
Jia segera menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya dan chanyeol dari kaki hingga kepala. Dari dalam balutan selimut itu jia berteriak.
“jia anak yang nakal. Tidak akan masuk kelas vokal hyunseung lagi !!!!”
Semuanya terkekeh dengan tingkah jia. Termasuk chanyeol yang kesulitan bernapas didalam selimut bersama jia.
“sepertinya mereka sudah pergi” bisik jia, ia ingin membuka selimut yang menutupi mereka berdua tapi chanyeol menahannya. Jia kebingungan.
“ayo kita buktikan seberapa nakal dirimu” chanyeol mengeluarkan smirk mesum nya. Dengan sigap ia memposisikan dirinya menindih jia. Dan semuanya gelap…..

THE END

Hahahaha *senyum jahat*
 *ngakaksamagaho*
 *ditilangseungri(?)

“jia-yya cepat buka kadonya!” rengek chanyeol manja.
Jia pun perlahan membuka sebuah kotak kado berbentuk persegi panjang yang cukup besar itu. Betapa terkejutnya jia melihat isi dari kotak tersebut. Sebuah gitar yang tersusun karena bantuan plester disana sini.
“park chanyeol.. ku bunuh kau!!!!!”

Terimakasih Sudah Membaca Fiksi Aneh Ini..
Semoga Kalian Diberi Kesehatan Oleh Tuhan... Amin

0 komentar:

Posting Komentar