Main cast :
1. Park chanyeol as park chanyeol and
Lee yongjun
2. Lee ji ah
Other cast :
1. Lee chaerin
2. Jang hyunseung
3. And other. Find it yourself
Genre : dangdut koplo (?)
Warning :
typo merajalela
Inspiration
by : Song joong ki’s film “a werewolf boy”
My suporter
: Gaho Kwon *olweis
part 2..
Tabimasihidiot~~
“jia-ya kau
harus percaya padaku!” seru hyunseung berlari mengejar jia. “aku punya bukti
bahwa yongjun itu bukan benar-benar oppamu!”
Jia
berhenti, dan berbalik menatap hyunseung. “yongjun itu oppaku!” ucap jia tegas.
“kau harus
melihat ini dulu” hyunseung menyerahkan sebuah majalah pada jia.
Jia
menerimanya, ia melihat berita di majalah itu, rapper berbakat Park Chanyeol menghilang tanpa jejak
Ia tampak
terkejut melihat foto di majalah itu, itu foto yongjun.. tapi apakah benar
bahwa namanya yang sebenarnya adalah Park Chanyeol? Jia terus memikirkan hal
itu.
“jia-ya
ceritakan padaku apa yang sebenarnya terjadi” hyunseung membuyarkan lamunan
jia.
“tidak ada
apa-apa” jawab jia datar.
“yakkk !!
mana mungkin tidak terjadi apa-apa saat dirumahmu ada seorang namja yang
tiba-tiba muncul dan kau bilang dia oppamu, sedangkan wajahnya mirip dengan
seorang rapper terkenal, Park Chanyeol! Hahh pantas saja aku merasa tidak asing
dengan wajahnya”
“dia
kakakku!” bentak jia lalu pergi menjauh dari hyunseung.
Diperjalanan
pulang, ia tidak sengaja melihat kearah LCD di depan sebuah gedung, di layar
LCD itu menampilkan sebuah acara berita dimana Chaerin sedang diwawancara. Ya
Chaerin memang seorang entertainer, tepatnya ia adalah seorang rapper berbakat
dari sebuah grup yang jia tidak tau namanya. Aneh memang jika jia tidak tau
nama grup eonninya, tapi begitulah kenyataannya, jia punya TV di rumah tapi dia
tidak pernah menonton nya kecuali untuk acara kartun. Jia juga bukan seorang
yang terisolasi dari internet atau dunia luar. Tapi dia benar-benar tidak tau
atau mungkin tidak mau tau tentang artis-artis di negaranya sendiri.
Baru
sebentar jia menyaksikan acara TV itu, namun tiba-tiba turun hujan yang cukup
lebat, membuat jia berlalu untuk mencari tempat berteduh dan melupakan acara TV
tadi dengan belum sempat memperhatikan tentang apa chaerin diwawancara.
Jia berteduh
di halte bus, sambil menunggu bis datang, jia hanya duduk diam kedinginan
karena bajunya yang basah. Setelah bus datang jia langsung naik dan pulang.
Jia berjalan
gontai memasuki apartemen nya. Jia membuka pintu dan betapa terkejutnya jia
mendapati apartemennya seperti terkena badai cathrina. Sungguh berantakan, jia
berpikir apa yongjun melakukan ini lagi? Jia mencari yongjun di segala penjuru
tetapi nihil, gadis itu tak menemukan orang yang dicari nya. Jia menemukan
gitar yongjun namun tidak dengan orangnya. Kemana yongjun pergi? Hal itu terus
menjadi beban bagi jia.
Jia mencari yongjun keluar, gadis itu mencari
yongjun ke semua tempat bahkan ia hampir dikencani seorang ahjusshi karena ia
masuk ke sebuah bar. Yongjun tidak ada dimanapun, gadis itu terus berlarian
mencari yongjun di tengah hujan lebat dengan keadaan yang sudah basah kuyup dan
kedinginan.
“yongjun-ah!!
Kalau tau begini aku lebih memilih di penjara oleh doojoon ahjusshi daripada
mengurusimu!” kesal jia.
~~ditempat
lain
Seorang
namja memberontak karena dua orang berbadan kekar terus memaksanya masuk ke
sebuah rumah megah. Di dalam ada seorang wanita yang sudah terlihat agak tua
dan seorang gadis yang diyakini anak dari ahjumma tadi.
Yongjun
berhasil dibawa masuk, dia didudukkan di sofa mengahadap kedua wanita tadi dan
seorang namja berada di sofa yang lain.
“chanyeol-yya!!”
seru gadis itu, chaerin dan langsung berlari memeluk namja yang ia panggil
chanyeol dan sebenarnya adalah yongjun bagi jia.
Namja itu
mendorong kasar tubuh chaerin, seakan tak ingin dipeluk olehnya.
“chanyeol-yya!!
Kenapa kau mendorongku?” ucap yeoja itu tak terima dengan perlakuan yongjun
atau namja yang dipanggilnya chanyeol itu.
“berapa kali
aku harus mengatakan padamu chaerin-ah. Orang itu amnesia” bentak seorang namja
yang sejak tadi berada disitu, hyunseung.
Bagaimana
hyunseung bisa berada di situ? Hyunseung adalah sahabat jia. Orang
suruhan dari keluarga Lee untuk mengurusi jia.
“mwoya?
Amnesia? Siapa yangmembuat namja ku park chanyeol amnesia? Aku akan
membunuhnya!” teriak chaerin keras, membuat ibunya angkat suara.
“tenanglah
chaerin. Biar hyunseung menjelaskan” ucap wanita paruh baya itu membuat chaerin
sedikit melunak.
“sebenarnya,
orang yang ditabrak jia waktu itu adalah chanyeol..”
“mwo? Ji..
jia? Aku akan membunuh anak itu!” chaerin bangkit dari duduknya seakan ingin
berlari ke jia dan menancapkan sebuah pedang ke jantungnya. Namun hyori
menahannya, akhirnya chaerin kembali duduk.
“jia sangat
tertekan karena kejadian itu, dia tidak sengaja menabraknya” lanjut hyunseung.
“tidak
sengaja? Hah bullshit! Aku tidak mau tau, anak itu harus dapat pelajaran!”
chaerin semakin emosi.
“cukup
chaerin-ah!! Sudah cukup , jia sudah bertanggung jawab dengan merawat yongjun
hingga ia sehat kembali seperti ini, walaupun…. Ia masih tidak ingat apapun”
hyunseung menunduk.
“hyunseung-ah
kau tidak tau bagaimana perasaanku!”
“aku memang
tidak tau chaerin-yya.. tapi berjanjilah padaku bahwa kau tidak akan
membentak-bentak jia lagi”
Pembicaraan
itu disudahi. Yongjun aka chanyeol di bawa menuju kamar untuk beristirahat,
mulai saat itu chaerin yang akan merawatnya, bukan jia lagi.
~~
Jia
mengerjapkan matanya beberapa kali, ia mendapati langit-langit kamarnya. tunggu
! bukankah tadi ia sedang mencari yongjun, kehujanan, kenapa sekarang? Jia
bangun dan segera mencari apakah ada seseorang diapartemennya kini.
Jia
mendengar suara dari dapur, ia pikir yongjun sudah kembali.
“yongjun-a…”
ucap jia tertahan saat yang ditemui adalah hyunseung, bukan yongjun. Hyunseung
yang saat itu sedang mengaduk kopi di cangkirnya lalu berbalik menatap jia.
“kau sudah
bangun putri tidur?” tanya hyunseung mengalihkan perhatian. Jia nampak sedikit
kecewa saat tidak mendapati yongjun disana.
“kenapa kau
ada disini?” jia balik bertanya.
“hah.. kau
pikir siapa yang baru saja merepotkanku? Seseorang yang pingsan di tengah
hujan”
“mwo? Aku?
Pingsan? Benarkah?” tanya jia tak percaya.
“kau harus
membayar ku. Pundakku jadi pegal-pegal karena menggendong tubuhmu yang berat
itu”
“aku tidak
menyuruhmu untuk menggendongku :P”
“yakk lee ji
ah!!” teriak hyunseung karena merasa di lecehkan(?) oleh jia.
~~
“aku tidak
tahu lagi harus mencari yongjun oppa kemana” jia mengerucutkan bibirnya.
“sudah jangan
bersedih, dia akan baik-baik saja. Percayalah “
“aku tidak
bersedih. Aku hanya khawatir padanya”
“kau mulai
menyukainya ya?” tanya hyunseung
“mana
mungkin” ucap jia singkat kemudian berlalu meninggalkan hyunseung.
~~
“chanyeol
oppa kau harus makan, nanti kau bisa sakit” ucap chaerin seraya menyodorkan
sesendok nasi pada namja yang dipanggil chanyeol itu.
Namun
chanyeol menolaknya dengan menggelengkan kepalanya dan menjauh dari chaerin.
“hah apa
yang telah dilakukan anak sialan itu? Chaerin membuang napasnya kasar.
Sedangkan
chanyeol???
Sejak
pertama kali ia masuk ke kamar itu, ia merasakan sesuatu yang sangat dekat
dengan nya, kamar itu… dipenuhi dengan banyak foto dirinya dengan chaerin…
bayangan-bayangan masa lalu pun selalu muncul setiap saat.
~~
“kau rapi
sekali..” ucap hyunseung yang mendapati jia sedang berdandan di depan cermin
kamarnya.
“tentu
saja.. hyori ahjuma bilang hari ini ada acara pembukaan butik baru chaerin
eonnie”
“ummm”
hyunseung mengangguk.
~~
“wahhh
banyak sekali tamu yang datang eomma !” seru chaerin pada hyori sambil
menggandeng chanyeol tentunya.
“tentu
saja.. anak eomma kan desainer yang hebat” balas hyori memuji anaknya.
“ya.. aku
harap chanyeol oppa segera sembuh.. karena aku akan menjalankan bisnis ini dengannya
nanti”
“ya.. semoga
saja” hyori hanya tersenyum simpul.
~~
“wahh… chaerin
eonnie keren.. !!” seru jia girang.
Hyunseung
hanya tersenyum,” kau benar.. sepertinya yang datang kesini orang-orang penting
dan juga para selebriti”
“sejak kapan
kau disitu?” tanya jia yang tak menyadari hyunseung berada di dekatnya. Ah
lebih tepatnya datang ke acara itu juga.
“sejak tadi”
balas hyunseung.
“heh anak
kurang ajar ! siapa yang menyuruhmu datang kesini!” bentak chaerin yang
tiba-tiba berada didepan jia.
“ah.. anu..
hyori ahjumma yang..” jia menunduk.
“huh..
karena kau disini.. aku bisa meminta pertanggung jawabanmu!”
“eh..
tanggung jawab apa eonnie?” ucap jia tak mengerti.
“kau ..
telah membuat pacarku amnesia.. dan kau membuatku harus membayar tagihan
perbaikan motor busuk mu.. kau harus aku hukumm!” bentak chaerin sambil
menunjuk-nunjuk wajah jia. Untung saja di tempat itu hanya ada jia, chaerin dan
hyunseung sehingga tamu-tamu tidak melihat adegan itu.
“chaerin-ah..
sudahlah!!” seru hyunseung menengahi.
“tidak bisa
hyunseung-ah.. anak ini sudah benar-benar keterlaluan!” chaerin semakin geram.
“kau sudah
janji padaku tidak akan memarahi jia !”
“aku tidak
pernah mengatakannya!”
Jia hanya
diam melihat pertengkaran yang justru beralih pada chaerin dan hyunseung.
“kalian
saling mengenal?” tanya jia buka suara. Kedua manusia itu pun diam dan menoleh
kearah jia yang menatap mereka kebingungan.
“ahh.. itu..
aku bisa jelaskan ji..”
“hahhh
betapa bodohnya aku, kalau saja aku tau kau mengenal chaerin eonnie aku tidak
perlu susah-susah menjelaskan dirinya padamu” perkataan jia seakan sarat dengan
sindiran keras terhadap hyunseung. Jia pun berlalu pergi dari tempat itu.
Hyunseung
mencoba mengejar jia. Chanyeol sepertinya juga melihat keberadaan jia. Dia pun
ikut berlari ingin mengejar jia, namun ditahan oleh chaerin.
“kau tidak
perlu bertemu dengannya lagi. Dia lah yang membuatmu seperti ini chanyeol-yya.
Dia yang membuatmu melupakanku. Dia yang menyembunyikanmu dariku. dia adalah
penyebab semua masalah ini” astaga, chaerin mengatakan hal itu sambil.. sambil
menangis?
~~
“jia-ya..
buka pintunya.. biarkan aku masuk dan menjelaskan semuanya padamu” hyunseung
berdiri di depan pintu apartemen jia. Ia tak bisa masuk karena jia mengganti
paswordnya.
Jia membuka
pintu itu, tapi ia membawa sebuah koper. Ia berhenti di depan hyunseung.
“mulai
sekarang aku tidak akan berlatih vokal lagi denganmu. Dan kompetisi itu… aku
sudah tidak berminat..” ucap jia lalu pergi meninggalkan hyunseung yang hanya
mematung.
“satu hal
lagi.. aku sangat yakin yongjun.. ah maksudku chanyeol akan baik-baik saja
denganmu” ucap jia menoleh lalu melanjutkan langkahnya.
~~
Jia pergi
menyusul ahjusshinya, lee min ho di amerika. 2 tahun jia berada disana. Hingga
akhirnya ia kembali ke korea di hari ulang tahun JC corps.
“hyunseung-ah..
aku ingin bicara dengamu” ucap chaerin yang kini telah berubah menjadi seorang
pengusaha butik dan desainer terkenal.. ah tenang saja, chaerin tetap seorang
rapper. Tapi ia mengurangi intensitas nge-rap nya karena kesibukan bisnis. Dan
juga saat ini dia sudah tak aktif lagi di group vokal nya.
“tentang
apa?”
“tentang
chanyeol dan jia”
Hyunseung
mendadak serius,” apa yang ingin kau bicarakan tentang mereka?”
“setelah 2
tahun berlalu, sepertinya hati chanyeol sudah benar-benar bukan milikku lagi”
chaerin menunduk.
“lalu apa
yang akan kau lakukan?”
“hari ini
jia pulang, aku akan minta maaf tentang semua yang telah kulakukan padanya”
“hmmm”
hyunseung hanya mengangguk tanda setuju.
“dan lagi..
aku tidak akan merebut kebahagiaannya lagi”
“maksudmu?”
“JC corps
adalah perusahaan yang diwariskan kakek kepada ibunya jia, Lee Min Young.
Karena dia adalah putri kesayangan kakek. Sehingga ayah jia lah yang menjadi
CEO di perusahaan itu. Sebenarnya ayahku sebagai kakak kandung Minyoung ahjuma
tidak keberatan dengan hal itu karena ayah juga sudah memiliki JL company di
Amerika, walaupun perusahaan itu tidak sebesar JC. Tapi ibuku sepertinya tidak
menyukai hal itu, dia ingin menyingkirkan jia dan keluarganya agar keluarga
kami yang mendapat hak penuh atas JC. Sebagai menantu seharusnya ibu tidak
melakukan hal itu…hikss”
“apa kau
masih bisa melanjutkannya?” tanya hyunseung sambil memegang pundak chaerin yang
sudah terisak karena menceritakan hal itu.
Chaerin
mengangguk, “ibu… membayar seorang supir kontainer untuk menabrak mobil yang
dikendarai keluarga jia. Ayah dan ibunya jia meninggal dalam kecelakaan itu.
Tapi jia selamat, saat itu usianya masih kecil dan hari dimana kecelakaan itu
terjadi tepat dihari ulang tahunnya yang ke-5. Ayah mengetahui hal itu dan dia
sangat marah, keluarga kami harus mengurus jia hingga ia dewasa, jika tidak
ayah akan melaporkan perbuatan ibu ke polisi dan menceraikannya”
“dan yang
paling penting…..chanyeol.. aku tidak ingin terus-terusan membiarkan jia
menderita, dan aku juga tidak ingin mengahalangi chanyeol untuk menyayangi jia”
Hyunseung
tersenyum. Ia memeluk chaerin lembut. Membiarkan gadis itu menghirup aroma
parfumnya lebih dekat.
“ahh..
tapi.. bagaimana dengan mu hyunseung-ah ? apa aku menyakitimu?”
“ehmmm bisa
jadi” hyunseung terseyum nakal.
~~
“ahhhh
princess ku sudah mau pulang ke istana.. apa ahjusshi memperlakukan mu dengan
baik disana? Humm?” sambut hyori melihat suami dan keponakannya kembali.
“ya..
ahjusshi baik padaku” jawab jia dingin.
“lee
ji-ah..” panggil hyori pelan.
“aku sudah
mengetahui semuanya ahjuma.. tentang orang tua ku.. perusahaan ini.. kau dan
anak buahmu..”
Hyori
tersentak.. sedangkan lee min ho suaminya hanya diam tak berucap sepatah
katapun. Semuanya hening, para tamu undangan, staf, termasuk chaerin dan
hyunseung, serta tak ketinggalan… chanyeol.
“ka.. kau..”
hyori mengatur napasnya yang sudah tidak karuan.. jia masih memandanginya
dengan tatapan setajam elang.
Tiba-tiba
hyori memberikan sebuah kode dengan menjetikkan jarinya, dan seketika itu beberapa
orang berjas hitam menodongkan senjata api pada jia. Dengan sigap min ho
mengangkat lengan kanannya memberi isyarat untuk menahan tembakan sebelum semua
tamu menjadi gaduh. Semua nya benar-benar diam, bahkan tak ada seorang pun yang
berani bergerak.
“hahhh
ahjumma.. kenapa serius sekali hahaha” jia kini justru tertawa terbahak-bahak..
hyori masih mematung. Belum ada seorang pun yang bergerak selain jia.
Menyadari
hyori yang belum merespon, jia pun melangkah mendekati hyori dan memeluknya
dengan penuh kasih sayang.
Minho
tersenyum, hyori pun membalas pelukan jia. Bahkan hyori meneteskan air matanya
hingga terisak di pelukan jia. Orang-orang bersenjata tadi kini pun telah
menurunkan senjatanya.
“uljimayo
ahjumanim… nanti make up mu luntur.. memangnya tidak malu pada tamu?”
“jia-yya..
mianhaeyo..”
“hah
sudahlah ahjuma,, semuanya sudah terjadi.. jika ini semua ini benar karena
warisan, sudahlah aku tidak menginginkan hal itu sedikitpun.. perusahaan ini..
aku tidak meminta apapun darinya… biarkan chaerin eonnie yang memiliki
semuanya.. arra?” ucap jia bijak.
Dalam
keadaan masih menangis pun hyori mengangguk dan memeluk jia kembali,, hal itu
membuat seluruh manusia di ballroom itu bertepuk tangan karena menyaksikan hal
yang sungguh dramatis.
Bahkan
chaerin ikut menangis karena hal itu. Namun hyunseung segera memeluknya untuk
memberi sedikit ketenangan.
“aku memang
harus benar-benar minta maaf pada jia.. hikss”
“itu hal
yang benar”
Disisi lain,
chanyeol tersenyum.
~~
“chaerin
eonnie!!!” jia berhambur memeluk chaerin. “ehh siapa yang membuatmu menangis?
Katakan padaku aku akan menghajarnya!”
“hahh..
anieyo.. tidak ada yang membuatku menangis jia-yya, tidak perlu khawatir”
chaerin tersenyum dalam tangisnya.
“apa orang
ini yang membuat mu menangis, eonnie?” jia menunjuk-nunjuk hidung hyunsueng
yang berada di sebelah chaerin.
“yakkk anak
nakal. Jauhkan jarimu dari hidung mancungku!” ucap hyunseung tak terima.
“kau membuat
chaerin eonnie menangis, aku akan menggigit hidungmu.. rawwrrr!”
“dasar bocah
sinting!” hyunseung pun memeluk jia.
“orang gila
lepaskan..! aku tidak bisa bernapas.. uhukk uhukk”
“kau sendiri
yang membuat chaerin menangis kenapa menyalahkanku?!”
“kau salah
karena kau bohong padaku !”
“kau masih
marah karena hal itu?”
“tentu saja
aku marah,, kesalahan pertama karena kau tidak mengatakan kalau kau temannya
chaerin eonnie. Yang kedua kau bohong kalau kau orang suruhan minho ahjusshi
untuk memata-mataiku!”
“yakkk aku
tidak memata-mataimu.. aku menjagamu bodoh”
“ya itu,
sama saja”
Chaerin
terkekeh melihat pertengkaran itu.
“jia-ya..
eonnie minta maaf atas perlakuan eonnie selama ini. kau jadi menderiita karena
itu,, kau mau memaafkanku?” ucap chaerin tulus.
“bagiku
eonnie tidak pernah berbuat salah. Jadi tidak perlu minta maaf. Kalau pun
eonnie salah padaku, aku juga akan cepat melupakannya”
“tentu
saja,, kau kan pelupa” serobot hyunseung. Jia geram dan pergi dari situ dengan
bibir manyun. Chaerin dan hyunseung hanya tertawa.
~~
Jia merasa
bosan dengan pesta di ballroom, jadi dia memutuskan untuk pergi ke atap gedung.
Dari sana jia bisa melihat lampu-lampu kota seoul yang terlihat seperti bintang
yang menyenangkan. Untuk mengusir sepi, jia memainkan harmonikanya yang dia
bawa dari bawah.
Baru
beberapa menit dia bermain harmonika, sebuah suara berat sepertinya ikut
bernyanyi dalam alunan musiknya.
“aku tidak
membawa handphone tapi kenapa ada suara namja nge-rapp? Jangan-jangan… brrrrr..
tapi aku baru tau hantu jaman sekarang bisa nge-rap” jia bermonolog sambil
menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal. Ia menoleh ke sekitar dan mendapati
seorang namja tampan berdiri tegap dengan setelan jas yang sangat cocok
dipakainya. Dan ia tersenyum pada jia.
“kau sedang
apa disini?” tanya jia.
Namja itu
berjalan mendekat kearah jia, “secepat itukah kau melupakanku?” namja itu
memandang jia dengan tatapan teduh.
Jia
mengangguk, “aku mengikuti program
brainwashdi amerika” jawab jia tak berdosa.
Namja itu
tersenyum, “bagaimana bisa kau melupakan namja setampan aku?”
“aku pikir
siwon choi lebih tampan darimu” ucap jia enteng.
“benarkah?
Tunggu sampai kau lihat ini…” namja itu menyeringai dan dengan tiba-tiba ia
mengecup bibir gadis itu, melumatnya lembut, tangannya menarik tengkuk gadis
itu, membuat ciumannya semakin dalam.
Jia terkejut
dengan perlakuan namja itu yang tiba-tiba menciumnya. Ia membulatkan matanya
begitu bibir namja itu bersentuhan dengan bibirnya. Deru nafas namja itu begitu
terasa jelas sangat dekat dengannya. Ia tak berniat membalas ciuman namja itu,
ia hanya diam membiarkan namja itu menjajah di bibir dan mulutnya. Terpaan
angin malam membuat ciuman namja itu makin liar. Cukup lama adegan itu
berlangsung, hingga sang namja menyerah. Ia melepas ciumannya. Dan kembali
menatap gadis yang direnggut kesucian bibirnya itu.
“apa chaerin
eonnie mengajarkan hal yang seperti ini padamu?!” pertanyaan yeoja itu seakan
penuh amarah.
Chanyeol
hanya diam. Membiarkan gadis yang dicintainya pergi berlalu.
~~
Jia kini
sudah kembali pulang kerumah hyori yang juga merupakan rumahnya. Ia sedang bersantai hingga perasaannya tiba-tiba menjadi
kacau karena seseorang bermain gitar di bawah kamarnya. jia keluar menuju
balkon kamarnya dan mendapati chanyeol tersenyum kearahnya sambil memainkan
melodi dari gitarnya dengan lagu yang biasa dimainkan jia dengan harmonika.
Sebuah lagu dari last kiss from avelin (*doooorrrr).
Jia
memandang datar, lalu kembali masuk ke kamarnya. namun chanyeol justru semakin
bersemangat memainkan gitarnya.
Byuurrrrrrr
Chanyeol
basah kuyup karena disiram air oleh jia dari balkon.
“berhenti
memainkan benda itu atau aku akan membunuhmu!” bentak jia lalu ia kembali masuk
ke kamarnya dan tak keluar lagi.
“chanyeol-yya…
gwenchana?” chaerin tiba-tiba datang karena mendengar keributan di samping
rumahnya.
“lebih baik
kita masuk” chaerin menuntun chanyeol yang sudah kedinginan kedalam rumah dan
memberi nya handuk untuk mengeringkan badannya.
“apa jia
benci padaku?” tanya chanyeol.
Chaerin
menghela napas,” dia tidak benci padamu, tapi dia tidak suka gitarmu”
“apa aku
memainkannya dengan buruk tadi?”
“bukan
tentang itu.. jia… dia takut dengan benda itu”
“mwooo???
Bwahahaha” chanyeol terbahak-bahak, namun sesaat ia berhenti tertawa, dia ingat
dulu di apartemen jia tidak pernah mau menyentuh gitarnya.
“wae?” tanya
chanyeol tiba-tiba.
“dulu waktu
kecil ayah membelikanku sebuah gitar, setiap hari aku selalu berlatih
memainkannya, hingga suatu hari, aku membuat salah satu senar nya putus dan
mencuat mengenai pelipisku. Jia sangat takut lalu ia segera menolongku karena
waktu itu aku menangis, dan dia membuang gitar itu. Sejak saat itu lah dia
tidak pernah mau menyentuh gitar” penjelasan panjang lebar dari chaerin membuat
chanyeol sedikit mengingat bagaimana jia tidak ingin menyentuh gitarnya saat
dulu berada di apartemen. Namja itu segera bangkit dan berlari menuju ke kamar
jia tanpa mempedulikan chaerin yang mencegahnya.
~~
Braakkkk
“kau belum
pergi?” tanya jia tanpa menoleh kearah chanyeol yang mendobrak pintu kamarnya.
gadis itu sibuk membaca buku dengan bersender pada ranjangnya.
Chanyeol tak
menjawab. Ia berjalan kearah jia dengan gitar yang masih ada di tangan kanan
nya. Jia menyadari hal itu lalu menutup bukunya kasar. Keringat dingin mulai
mengalir di wajah mulusnya. Chanyeol yang menyadari hal itu menyeringai.
“jika kau
berani membawa benda itu mendekat, aku akan berteriak kalau kau ingin
memperkosa ku!” ancam jia, ia mulai merapatkan kakinya dan mendekapnya erat.
Chanyeol tak
bergeming, ia tetap berjalan mendekat kearah jia. Jia sudah tak kuat lagi
menahan rasa takutnya, ia pun memberanikan diri merebut gitar itu dari tangan
chanyeol. Dan membawa nya keluar balkon. Ia melihat gitar itu sekilas, ia ingat
itu adalah gitar yang ia belikan untuk chanyeol dulu. Tapi ia tak peduli, ia
melempar gitar itu begitu saja. Chanyeol membulatkan matanya tak percaya. Dia
menengok ke bawah dan mendapati gitarnya sudah benar-benar binasa.
“sekarang
pergi dari kamarku !!” teriak jia.
Chanyeol
menyipitkan matanya, dan menarik jia masuk ke kamar dan menghimpitnya di
tembok. Jia memutar bola matanya, mencoba mengalihkan perhatiannya agar tidak
menatap wajah chanyeol yang kini sudah berada di jarak yang sangat dekat dengan
wajahnya.
“kenapa kau
menyiksaku?” suara berat itu memulai pembicaraan.
“aku tidak
merasa melakukan itu” jawab jia dingin.
Chanyeol
meraih dagu gadis itu agar ia mau menatapnya.
“kenapa kau
berubah?” namja itu berkata lagi.
“dasar gila
!” seru jia seraya mendorong tubuh chanyeol agar menjauh darinya. Namun itu tak
berhasil karena kekuatan chanyeol lebih besar.
“huh..
baiklah.. baiklah.. sekarang katakan apa maumu?” jia mulai jenuh dengan keadaan
itu.
“aku hanya
ingin meminta penjelasan darimu”
“kau ingin
penjelasan yang mana?” jawab jia cuek.
“penjelasan
tentang kenapa kau meninggalkanku”
“aku tidak
meninggalkanmu babo! Justru kau yang kabur setelah mengacak-acak apartemenku”
“a…aku tidak
kabur” jawab chanyeol dengan wajah inocent(?)
“lalu?”
“waktu itu
aku menunggumu pulang dari sekolah, tapi tiba-tiba hyunseung masuk ke apartemen
bersama dengan beberapa orang berpakaian hitam, dan mereka membawaku begitu
saja. mereka membawaku ke rumah ini, aku bertemu chaerin dan ibunya, lalu
mereka bilang bahwa aku ini park chanyeol. Aku bingung. Setelah beberapa lama
aku disini aku mulai mengingat masa laluku, bahwa aku ini pacarnya chaerin. Dan
benar, aku ini adalah park chanyeol” jia hanya mengangguk-angguk.
“tapi
sebenarnya tidak apa-apa jika kau memanggilku yongjun, aku menyukainya,
ngomong-ngomong dari mana kau dapatkan nama itu?”
“oh.. itu
nama anjing tetangga sebelah apartemen” jawab jia enteng.
“mwoooo???”
chanyeol syok berat.
“lebay!”
“yeee..
kalau begitu sekarang aku akan meminta pertanggung jawaban darimu” ucap
chanyeol.
“aku kan
tidak menghamilimu”
“bukan itu
babo!” chanyeol menjitak kepala jia, jia hanya meringis.
“aku ingin
kau mengganti semuanya, tentang hidupku, termasuk bunga mawar yang seharusnya
kuberikan pada chaerin tapi malah kau hancurkan”
“ogah !
salah sendiri kau tidak membawa kartu identitasmu malam itu” jia memeletkan
lidahnya dan pergi dari chanyeol.
“ahh itu.. ”
“lebih baik
kau pulang, kau itu basah kuyup” lanjut jia.
Chanyeol
tersenyum kecut, “aku tidak akan pulang”
“terserah”
jia membaringkan tubuhnya di ranjang dan memakai selimut. Chanyeol hanya
menatapnya tak bergeming.
Kini jia
sudah menutup matanya, chanyeol pun mendekat kearah jia, membenarkan selimut
yang dipakai gadis itu dan pergi.
~~
“kau yakin
tidak akan mengikuti kelas vokal lagi?” tanya hyunseung pada gadis yang sedang
menyeruput americano nya. Gadis itu hanya menggeleng.
“ayolah,
memangnya kau tidak ingin terkenal seperti chaerin?” tanyanya lagi.
“tidak”
jawab gadis itu singkat.
“aishh kau
ini menyebalkan sekali”
“cerewet”
“mwo? Kau
bilang apa? Cerewet? Siapa yang kau maksud cerewet?”
“aku mau
ikut kelas vokal mu lagi”
“mwo?
Jinjayo?” mata hyunseung berbinar-binar.
“tapi kau
harus jadian dengan chaerin eonnie”
“mwo?” kali
ini hyunseung semakin menaikkan nada suaranya.
“kau ini,,
aishhhh.. “
“aku tau kau
itu menyukai chaerin eonnie sejak awal, dan sepertinya chaerin eonnie juga
menyukaimu”
“benarkah?”
“entahlah”
jawab gadis itu singkat dan pergi meninggalkan hyunseung sendirian di kedai
kopi itu.
“bocah
tengik !!” caci hyunseung.
~~
“hai gadis
manis.. pulang sendirian.. mau kuantar?” tanya seorang namja menyebalkan pada
jia yang memang berjalan sendirian setelah meninggalkan hyunseung di kedai kopi
tadi.
Gadis itu
hanya diam tak peduli dengan ucapan namja itu dan terus melanjutkan langkahnya.
Namja yang tak lain adalah park chanyeol itu kesal dan turun dari mobilnya lalu
menyusul jia.
Kini namja
itu sudah berjalan beriringan dengan jia. “siapa yang menyuruhmu memakai
lipstik?” tanya jia tanpa melihat kearah chanyeol.
“ehh anu,,
tidak,, aku tidak memakai lipstik. Kau ini ada-ada saja” elak chanyeol.
Jia
menghentikan langkahnya. Dan menarik tangan chanyeol kembali ke mobilnya. Jia
membawa chanyeol ke rumahnya. Lebih tepatnya bagian rumah itu adalah kamar jia.
“tidurlah”
suruh jia dengan nada tegas.
“mwo? Kenapa
aku malah disuruh tidur?”
“cepat tidur
atau aku akan menciummu!” chanyeol sumringah mendengar kata-kata jia barusan.
“oke aku ganti kalimatnya… cepat tidur atau aku akan melemparmu ke kandang
singa!”
“bukankah
aku sudah berada di kandang singa? Singa betina yang membuat singa jantan
terpesona.. ihiirrrr” balas chanyeol.
“hahhh
terserah kau saja” jia mengambil beberapa alat pembersih make up dan
memposisikan diri duduk di depan chanyeol yang sedang duduk di ranjangnya.
“apa yang
akan kau lakukan?” chanyeol terlihat ketakutan.
“sudah diam
saja! Berisik!” jia memegang dagu chanyeol dan mulai mengelap bibir chanyeol
yang ternyata benar memakai lipstik untuk menutupi bibir pucatnya.
“jangan
melakukan hal bodoh ini lagi. Kau ini sakit, jangan membuatku khawatir padamu.
Akan lebih baik saat yang sakit itu tubuhmu, bukan jiwamu!” jia benar-benar
meng-skak-mat kan chanyeol. Wajah namja itu sangat pucat, bibirnya juga
terlihat biru. Jia tau bahwa namja itu demam.
“sekarang
tidurlah” pinta jia dengan nada lembut. Chanyeol mengangguk dan menuruti
perintah jia.
“bisakah kau
menemaniku?” tanya chanyeol ragu kepada jia yang hendak pergi keluar kamar.
Gadis itu
kembali dan mengangguk menyetujui permintaan chanyeol. Kini mereka berdua telah
terbaring di ranjang, dengan jia yang berada di pelukan chanyeol.
“lee ji-ah”
panggil namja itu pelan.
“hmmm”
“kau lebih
suka lee yongjun atau park chanyeol?”
“tidak keduanya”
“wae?”
“semuanya
membuat ku pusing”
“benarkah?
Ah maafkan kami”
Jia hanya
tertawa renyah. Kini chanyeol mengelus rambut yeoja yang berada di pelukannya
itu.
“bisakah kau
melupakan lee yongjun?”
“kenapa aku
harus melupakannya?”
“karena park
chanyeol akan cemburu jika kau terus memikirkannya”
“tidak masuk
akal” gadis itu membantah.
“karena
itulah, aku harap mulai saat ini cintailah park chanyeol dengan baik, ingat!
Hanya park chanyeol”
“kenapa kau
sangat percaya diri kalau aku akan mencintai park chanyeol?”
“karena
hanya park chanyeol yang akan memberikan kebahagiaan untukmu, park chanyeol
akan menjagamu, park chanyeol akan menyayangimu sepenuh hati, dan dia tidak
akan menyakitimu”
“tapi park
chanyeol itu kekasih chaerin eonnie”
“siapa
bilang? Kami sudah putus”
“benarkah?
Itu artinya hyunseung akan benar-benar jadian dengan chaerin eonnie.. dan
aku…..” belum selesai perkataan jia, seseorang menyahut.
“kau harus
ikut kelas vokal guru jang nona lee ji ah” ucap hyunseung yang tiba-tiba masuk
ke kamar jia. Betapa terkejutnya jia melihat hyunseung bergandengan mesra
dengan chaerin.
Jia segera
menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya dan chanyeol dari kaki hingga
kepala. Dari dalam balutan selimut itu jia berteriak.
“jia anak
yang nakal. Tidak akan masuk kelas vokal hyunseung lagi !!!!”
Semuanya
terkekeh dengan tingkah jia. Termasuk chanyeol yang kesulitan bernapas didalam
selimut bersama jia.
“sepertinya
mereka sudah pergi” bisik jia, ia ingin membuka selimut yang menutupi mereka
berdua tapi chanyeol menahannya. Jia kebingungan.
“ayo kita
buktikan seberapa nakal dirimu” chanyeol mengeluarkan smirk mesum nya. Dengan
sigap ia memposisikan dirinya menindih jia. Dan semuanya gelap…..
THE END
Hahahaha
*senyum jahat*
*ngakaksamagaho*
*ditilangseungri(?)
“jia-yya
cepat buka kadonya!” rengek chanyeol manja.
Jia pun
perlahan membuka sebuah kotak kado berbentuk persegi panjang yang cukup besar
itu. Betapa terkejutnya jia melihat isi dari kotak tersebut. Sebuah gitar yang
tersusun karena bantuan plester disana sini.
“park
chanyeol.. ku bunuh kau!!!!!”
Terimakasih Sudah Membaca Fiksi Aneh Ini..
Semoga Kalian Diberi Kesehatan Oleh Tuhan... Amin




0 komentar:
Posting Komentar