Cast : Team B – Kim Dong
Hyuk
Kim Iran
Team A - Kim
Jinwoo
And other
cast of Who Is Next ( Team A and Team B)
Genre : Hip-Hop *lolol
Inspiration by : Ahmad Al Ghazali
Mario
Maurer
Kwon
Gaho
Siang hari yang cerah di sebuah sekolah menengah atas
seorang gadis berambut panjang yang dikepang dua, poni dipotong lurus sejajar
dengan alisnya, memakai kacamata besar dengan kemeja seragam yang dimasukkan
dengan rapi ke dalam rok, dengan panjang rok yang sampai di bawah lutut sedang berjalan
menuju perpustakaan membawa setumpuk buku-buku tebal, sedangkan dihalaman
sekolah beberapa siswa laki-laki sedang bermain sepakbola.
“Donghyuk! Oper padaku!”
teriak seseorang bernama Hanbin atau yang lebih akrab dipanggil B.I itu pada
temannya yang sedang menggiring bola, Donghyuk menendang bola tersebut kearah
B.I, tapi sepertinya ia menendang terlalu keras dan bola itu melambung tinggi
diatas B.I, melewatinya dan tanpa diduga,,
dukkk ,,
bola itu mengenai kepala seorang siswi yang sedang membawa
setumpuk buku, gadis itu tampak mengaduhlalu memegang kepalanya, sekarang
matanya terasa berkunang-kunang dan kepalanya pusing, ia kehilangan
keseimbangan dan,,
brukk,,
ia tergeletak di
lantai begitu pula dengan buku-buku yang dibawanya tadi kini berserakan ,
segera anak-anak yang tadi bermain bola, terutama Donghyuk berlari menuju gadis
yang tak sadarkan diri itu.
“ya irreona” kata
Donghyuk sambil menepuk-nepuk pipi si gadis, namun gadis itu tak kunjung
membuka matanya, lalu ia memutuskan menggendong gadis itu menuju ke ruang
kesehatan.
@uks
Donghyuk duduk ditepi ranjang tempat dimana gadis yang tadi
pingsan karena ulahnya terbaring lemah, sedangkan B.I sahabat Donghyuk juga ada
disana, cukup lama kemudian gadis itupun sadar.
“eunghhhh,,” gadis
itu perlahan membuka matanya, “aku dimana? Apa yang terjadi?” tanya si gadis
pada laki-laki didepannya, Donghyuk.
“maaf tadi aku menendang bola terlalu keras, kau di ruang
kesehatan sekarang” jelas Donghyuk.
“ahh begitu” kata si
gadis mengangguk.
“oh iya namaku Dongyuk,Kim Donghyuk dan dia temanku B.I”
lanjut Donghyuk dan menunjuk B.I yang
tersenyum manis kearah si gadis.
“ya aku tau kau,kita
teman sekelas, terimakasih telah menolongku” balas gadis itu dan kemudian ia
beranjak dari ranjang meningalkan Donghyuk yang hanya mengarahkan tatapan
kosong seakan sedang shock dengan apa yang barusan terjadi.
“dia teman sekelas
ku? Benarkah?” Donghyuk menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“apa aku sejahat itu?,
tidak mengenali teman sekelasku sendiri?” lanjutnya lagi.
“ itu karna kau
selalu tidur di kelas bodoh” jawab B.I karena sedikit mendengar gumaman
sahabatnya.
Skip^^ ruang kelas
Donghyuk masuk kedalam kelas setelah bel berbunyi, baru ia
sampai di depan pintu dan begitu terkejut saat mendapati gadis yang ia buat pingsan
tadi duduk di belakang bangkunya.
“dia? Oh tuhan bahkan
dia duduk dibelakangku tapi aku tak kenal dia?” gumam Donghyuk dan terus
berjalan menuju bangkunya.
“hai kita bertemu
lagi” sapa Donghyuk pada gadis yang sedang sibuk membaca bukunya.
“tentu saja kita
bertemu, bahkan setiap hari kita bertemu” jawab gadis itu datar, senyum yang
tadi mengembang di bibir Donghyuk kini pudar, ia seperti merasa malu sendiri,
lalu ia pun duduk dibangkunya menghadap ke depan mengikuti pelajaran.
Skip^^
“hai, kau mau pulang?” tanya
Donghyuk pada gadis yang lewat didepannya yang tak menoleh sedikitpun.
“hai kau, gadis berkacamata!” serunya lagi, kali
ini dia menghampiri si gadis.
“kenapa kau tak memperdulikan ku saat aku
memanggilmu?” tanya Donghyuk kesal.
“namaku bukan hai, jadi mana mungkin aku tau
kalau kau memanggilku” jawab si gadis lagi-lagi dengan ekspresi datar.
“maaf kalau begitu siapa namamu?” tanya
Donghyuk lagi dan berusaha menampilkan senyum maut nya.
“aku tau kau adalah siswa paling populer
disekolah ini, jadi aku maklum kalau kau tidak tau namaku, lagipula kenapa kau
peduli untuk menanyakan namaku, bukankah kau terlalu sibuk untuk itu?” balas si
gadis dan membuat Donghyuk lagi-lagi menghela napasnya berat, gadis itu mulai
berjalan meninggalkan Donghyuk, tapi donghyuk segera menyusulnya.
“baiklah maafkan aku karena tidak mengenalimu,
tapi maukah kau kuantar pulang? Sebagai permintaan maafku membuatmu pingsan,
aku takut terjadi sesuatu dengan kepalamu” ucap Donghyuk penuh harap.
“tidak perlu, aku bisa pulang
sendiri, lagipula aku bawa sepeda, terimakasih atas tawarannya” balas si gadis
dan pergi meninggalkan donghyuk sendirian.
“semua gadis di sekolah ini berharap bisa
dekat atau sekedar diajak bicara oleh pangeran sekolah sepertimu, tapi kenapa
dia bahkan tidak mau naik mobil bagus dan memilih naik sepeda butut itu” kata
B.I tiba-tiba berada disamping Donghyuk dan memandang gadis bersepeda yang
sudah jauh dari tempat mereka berdiri.
“dia lucu” kata Donghyuk tiba-tiba sambil
tersenyum-senyum sendiri.
“yakk,,,apa maksudmu?” tanya B.I sedikit
menuntut.
“sudahlah ayo pulang” balas
Donghyuk dan berjalan menarik tas temannya yang terheran-heran itu, bagaimana
mungkin seorang idola sekolah yang tampan bak G-Dragon BigBang (?) bisa
menyukai seorang gadis cupu berkacamata dan tidak punya ekspresi seperti itu.
Skip^^
“oh jadi namamu iran,
, akhirnya aku tau namamu sekarang” kata Donghyuk tersenyum bahagia setelah
mengambil paksa buku yang sedang dibaca gadis yang duduk dibelakangnya, gadis
itu tak peduli sedikitpun dengan ulah Donghyuk.
“kenapa diam saja?
Biasanya seorang gadis yang kugoda akan marah-marah centil padaku” tanya
Donghyuk heran,sambil mendekatkan wajahnya pada iran.
“memangnya kau menggodaku?”
tanya iran buka suara.
“apa kau tidak mau
bukumu kembali?” tanya Donghyuk lagi.
“buku itu? Untukmu
saja kalau kau mau” lanjut iran.
“hei aku sedang
menggodamu, bisakah kau sedikit memperhatikanku?” sungut Donghyuk.
“jadi benar kau
sedang menggodaku?” tanya iran dan dibalas anggukan oleh Donghyuk.
“ohh” lanjut iran.
“hanya ohh?” tambah
Donghyuk kesal.
“memangnya kau mau apa lagi selain itu?” tanya iran yang
masih fokus membaca bukunya yang lain.
“hahhh yasudahlah ini aku kembalikan bukumu” jawab Donghyuk
lalu meletakkan buku yang diambilnya tadi di meja iran.
~~
Setiap hari Donghyuk berusaha mendekati dan menggoda iran,
mulai dari mengambil botol minum iran dan menyembunyikannya di meja guru,
melepas paksa kacamata iran, menulis nama nya dan iran di papan tulis kelas
dengan tinta permanen, sampai menghilangkan ban sepeda iran, namun sepertinya
iran tetap tidak “melirik” sedikitpun
padanya.
“Kim Donghyuk! Kau harus bertanggung jawab dengan ini!”
teriak Yang seongsaengnim pada Donghyuk yang hanya diam menunduk sambil memainkan
bulpoin yang dipegangnya.
“lihat! Nilai
ulanganmu lagi-lagi hancur! Kau ini memalukan sekali! Kau dapat nilai F lagi,
contohlah iran, dia selalu mendapat nilai A, apa yang harus kulakukan padamu
eoh?” Yang seongsaengnim berteriak-teriak seperti orang kesurupan di ruangannya.
“bagaimana kalau kau
membiarkan iran jadi mentor ku, hum?” ucap donghyuk enteng.
guru Yang tampak berpikir, “ahh benar, aku setuju dengan
itu, tapi kau harus janji untuk memperbaiki nilaimu, jika tidak, aku akan menendang
pantatmu keluar dari sekolah ini”,
Donghyuk tersenyum penuh kemenangan, dengan iran menjadi mentornya berarti ia
punya banyak kesempatan bersama iran, namun sepertinya iran akan kurang senang
dengan hal itu, baginya Donghyuk adalah kecoa tidak penting yang hanya akan
mengganggu kehidupannnya bersama buku-buku yang selalu ia baca.
“hahai akhirnya kita
punya kesempatan berdua” seru Donghyuk menoleh kearah iran dibarengi dengan
tawa diwajah tampan nya, sedangkan iran tidak mau sedikitpun melihat wajah
Donghyuk yang mungkin akan menyebabkan sakit perut baginya.
Skip^^
Ting tong ting tong, terdengar suara bel apartemen yang dipencet
seseorang, iran memang tinggal di sebuah apartemen kecil, dan dia sendirian,
saat ia membuka pintu ia secara spontan membulatkan matanya lebar.
“hai gadis manis”
ucap seseorang berkemeja biru sedang berpose di depan pintu rumah iran dengan
gaya menyisir rambut ke belakang dengan jari tangannya dan memasang ekpresi
wajah sok cool, seketika iran memutar
bola matanya ilfil.
“apa yang kau lakukan disini?” tanya iran galak.
“apa kau lupa
sekarang kau adalah mentorku, jadi ayo kita belajar!” jawab Donghyuk
bersemangat dan berjalan masuk ke apartemen iran namun ditahan oleh si tuan
rumah.
“kita tidak punya
perjanjian untuk belajar dirumah!” kata iran sedikit sinis.
“baiklah kalau begitu
kita buat sekarang.Deal!” seru Donghyuk meraih tangan kanan iran dan membuat
pola berjabat tangan, iran tak bisa berbuat apa-apa dan akhirnya Donghyuk pun
melenggang masuk ke apartemennya dengan santai, iran hanya menghela napasnya dan
kemudian masuk mengikuti donghyuk yang sudah duluan berada didalam apartemennya.
“menyebalkan” batin iran, Donghyuk menghempaskan tubuhnya ke
sofa di depan Tv.
“ahhh,, nyaman
sekali.. apa kau tinggal sendirian di sini?” tanya Donghyuk.
“kalau iya memangnya
kenapa?” jawab iran namun ia segera merutuk dirinya dengan menutup mulutnya
dengan tangan. Jawaban yang salahpikir
iran.
Dan dugaannya benar,
dengan segera Donghyuk menjawab “jika kau sendirian, aku bisa menemanimu”
dengan senyum yang dibuat semanis mungkin.
“mwo?.. andwe!”
teriak iran spontan.
“hah ya sudah, tapi
jangan menyesal karna telah menolak tawaranku” lanjut Donghyuk.
”tidak akan” sahut iran.
“kemana ayah dan
ibumu?” tanya donghyuk lagi.
“jepang” jawab iran
singkat.
“ohh lalu apa kau punya saudara? Oppa atau eonnie?” donghyuk
lagi-lagi bertanya tentang keluarga iran.
“kau kesini untuk belajar atau hanya mau menginterogasiku?”
tanya iran kesal.
“tentu saja untuk
belajar, tapi apakah kau tidak punya apapun?” cerocos Donghyuk.
”maksudmu?” tanya iran lagi.
“yahh kau seharusnya
menjamu tamu mu, berikan minum atau semacamnya?” jawab Donghyuk.
“kalau mau ambil saja sendiri di kulkas” lanjut iran.
“aishhh kau ini, beginikah caramu memperlakukan tamu? Sangat
tidak sopan” dengus Donghyuk.
Mereka pun mulai belajar, ah tidak lebih tepatnya hanya iran
yang belajar, karna donghyuk justru terus-terusan memandangi wajah iran dari
jarak yang bisa dibilang hanya terpaut beberapa puluh senti itu. Beberapa kali
iran menjelaskan tentang materi pelajaran pada Donghyuk, namun lama-kelamaan
iran sadar jika donghyuk tidak mendengarkannya.
“yakkk!! Berhenti
memandangi ku dan mulailah belajar!” teriak iran, seketika donghyuk terperanjat
dan menghentikan kegiatannya memandangi iran.
“hehe mianhae.. bisa
kau ulangi lagi. Aku akan serius kali ini” kata donghyuk. Iran membuang
napasnya kasar, baru iran mengulang sedikit tentang materi pelajaran, tiba-tiba
handphone donghyuk berbunyi, sebuah panggilan menghentikan aktivitasnya belajar
bersama iran. Donghyuk pun mengambil hp nya dalam saku dan langsung mengangkat
telphone tanpa mempedulikan iran.
“yeoboseiyoo”
………
“ah ne hyung, aku mengerti, aku akan segera kesana”
Donghyuk memutuskan pembicaraannya dengan seseorang
diseberang sana. Lalu ia kembali pada iran, “aku harus pergi, terimakasih telah
mengajariku, aku akan kembali lagi besok” pamit donghyuk yang segera meraih
jaket dan tasnya kemudian keluar dari apartemen iran.
Skip>>
Donghyuk telah sampai ke sebuah jalanan yang cukup sepi
tidak ada aktivitas trasportasi, disana sudah berkumpul teman-temannya dan
tentu saja ada B.I yang menelfonnya tadi. Ia keluar dari mobil Aston Martin One-77 warna silvernya, ia
disambut oleh teman-temannya selain itu
juga ada banyak orang-orang lain disanamereka sangat riuh begitu melihat
donghyuk keluar dari mobilnya.
“apa kau siap?” tanya
seorang teman donghyuk bernama Bobby.
“kapanpun,dimanapun, dalam keadaan apapun aku akan selalu
siap hyung” jawab donghyuk.
“haha kau ini, aku
percaya padamu” tambah Bobby sambil menepuk bahu Donghyuk.
“aku mendukungmu
hyung!” seru teman donghyuk yang lain bernama junhwae.
“gomawo maknae”balas
donghyuk sambil tersenyum.
Tak lama terdengar
suara bergemuruh dari beberapa knalpot mobil yang mendekat kearah mereka, semua
mata tertuju pada segerombolan mobil itu. Mobil-mobil itu berhenti di hadapan
donghyuk dan teman-temannya. Saat pintu mobil mulai terbuka dan menampakkan
para pengendara mobil yang harganya ratusan juta atau bahkan milyaran itu,
sorak-sorakan dari orang-orang begitu riuh. Mereka berjalan kearah donghyuk dan
teman-temannya.
“team B!” seru seorang dari gerombolan yang baru datang itu
bernama Mino.
“senang bisa melihat
kalian lagi, apa kalian siap untuk malam ini?” lanjut mino lagi.
“hahaha tentu saja! Ayo kita buktikan siapa yang tercepat”
jawab B.I.
“jangan terlalu
percaya diri, team A tidak akan kalah dari kalian” tambah seorang bernama
Taehyun. “sudahlah tidak perlu berlama-lama, aku sudah tidak sabar dengan
balapan kali ini” kata jinhwan dari team B sedikit mencairkan suasana yang
mulai memanas.
“berapa yang kalian
tawarkan?” tanya seungyoon.
“$250!” seru
donghyuk. “oke lumayan, kami terima” balas mino.
Donghyuk sudah siap dengan mobilnya dia memang pengemudi
yang paling handal diantara teman-temannya yang disebut team B itu. Sedangkan dari team A mereka mengandalkan seunghoon
yang menggunakan mobil Saleen S7
Twin-Turbo nya. Kali ini akan terjadi balapan yang cukup menegangkan
mengingat lintasannya berada di sirkuit drift dengan pola berliku-liku dan memungkinan
terjadi kecelakaan sangat besar apalagi mobil akan dikendarai dengan kecepatan
tinggi.
“are you ready guys?!” teriak seorang yeoja yang berada di
depan kedua mobil dari kedua team. Berpakaian sexy membawa sebuah slayer
berwarna hitam putih kotak-kotak. Brum… brumm… kedua mobil semakin mengegas
tanda mereka sudah siap. “Oke… 1… 2…. 3… go….!!!” Yeoja tadi melemparkan
slayernya keatas, dan kedua mobil melaju dengan cepat melewati yeoja itu. Suara
teriakan dari penonton semakin riuh dan menggema.
Di sirkuit. Donghyuk dan seunghoon terlihat sangat lihai dan
profesional. Sesekali mereka melakukan drift saat melewati tikungan. Cukup lama
mereka beradu dengan jalanan liar. Saling menyalip. Hingga akhirnya mereka
mendekati garis finish. Dari kejauhan telah tampak orang-orang yang bersorak
sorak tiada henti. Mobil donghyuk berada beberapa senti didepan mobil
seunghoon, tapi kemudian seunghoon menancap gasnya membuatnya semakin cepat
dan,,,, yakkkk!!! Finishhhh!! seunghoon berhasil melewati donghyuk dan
mendapatkan finish lebih dulu walau hanya beberapa senti. Teman-teman seunghoon
berhambur ke arah mobil seunghoon dan sebagian penonton disana, sedangkan donghyuk terlihat kecewa karna
kekalahannya“ah sial! Kenapa aku begitu ceroboh!” ucapnya merutuk diri.
seunghoon keluar dari mobil dan disambut dengan beberapa
pelukan dari teman-temannya disertai pujian. Ia berjalan kearah team B di ikuti
teman-temannya.
“kau berhasil seunghoon-ah.
Chukkae” kata jinhwan.
“aku baru tau kalau
ternyata kemampuan mu hanya sebatas itu donghyuk-ah” ucap seunghoon memandang
rendah donghyuk. Donghyuk tak terlalu menanggapinya lalu ia memberikan uang
yang tadi telah disepakati.
“kita akan bertanding
lagi” kata donghyuk. “tentu” jawab seunghoon.
Skip>>
Dari awal pelajaran jam pertama hingga sekarang sudah jam
ke-3 donghyuk hanya tidur di mejanya tanpa memperhatikan pelajaran. Iran yang
duduk di belakangnya hanya diam tak berkomentar apa-apa karna ia sudah sering
melihat hal seperti ini sejak awal ia masuk ke kelas ini. park seongsaengnim
mendekat kearah meja donghyuk. Ia menggebrak meja itu sehingga membuat donghyuk
terbangun dari tidurnya.
“kim dong hyuk !!!” teriak
park seongsaengnim. Yang diteriaki hanya bangun dengan wajah tak berdosa “apa?” tanya donghyuk.
“bagaimana bisa kau
tidur di kelasku!” teriak park seongsaengnim lagi.
“mianhae, tadi malam
aku bermain-main dengan iran sampai larut malam, dan sekarang aku jadi ngantuk
pak” jawabnya santai. Iran yang mendengar namanya disebut langsung membulatkan
matanya tak percaya.
”kau? bermain-main dengan iran? Apa yang kalian lakukan?!”
seru park seongsaengnim lebih keras dari yang tadi.
“ahh park jin young seongsaengnim.. kau seperti tidak tau
saja apa yang dilakukan anak jaman sekarang” jawab donghyuk sekenanya.
“ah ani,, anieyo seongsaengnim” elak iran karena ia tak
merasa melakukan apapun dengan donghyuk apalagi sampai larut malam.
“kau ini jangan
berpura-pura lupa dengan apa yang terjadi tadi malam iran-yya” tambah donghyuk
sambil menoleh kearah iran.Seisi kelas menjadi ribut karena perkataan donghyuk,
Sontak iran memberikan deathglare pada donghyuk. Park seongsaengnim terlihat
semakin naik darah.
“kalian berdua,
keluar dari kelasku! Bersihkan halaman belakang sekolah sampai tidak ada sampah
sedikitpun! Lakukan sekarang!” perintah park seongsaengnim.
“tapi
seongsaengnim..” iran masih berharap park seongsaengnim mencabut hukumannya.
“sudah ayo lakukan
saja” kata donghyuk seraya meraih tangan iran dan menggandengnya keluar dari
kelas. Anak-anak di kelas itupun menjadi semakin riuh melihat donghyuk
menggandeng tangan iran. “diam! lupakan kejadian tadi dan lanjutkan pelajaran!”
seru park seongsaengnim.
Donghyuk dan iran sudah sampai di halaman belakang sekolah, iran masih memasang wajah tak
percaya, baru kali ini dia di keluarkan dari kelas apalagi pada jam pelajaran
park seongsaengnim, matematika.
“sudahlah jangan
terlalu dipikirkan, sekali-sekali kau juga butuh hiburan” kata donghyuk membuat
iran memandangnya dengan tatapan apa-maksudmu-?
“aku tau kau itu bosan dengan pelajaran park seongsaengnim, aku juga tau kau
sebenarnya senang karena dihukum bersama denganku” lanjut donghyuk dengan
cengiran khasnya membuat iran hanya menunduk.
“bisakah?” tanya iran tiba-tiba.
“eunghh.. apa?”
donghyuk balik bertanya karena tidak tau maksud iran.
“bisakah kau
melepaskan genggaman tanganmu pada tanganku?” lanjut iran.
Donghyuk memandang
gandengan tangannya dengan iran, “ehhh mianhae..” kata donghyuk tak enak pada
iran dan melepaskan tautan tangan mereka. Iran hanya diam saja, dan mulai
memunguti daun-daun kering yang bercecer di halaman itu meninggalkan donghyuk.
Donghyuk memandang iran yang memunggunginya dengan tersenyum. Lalu ia mengikuti
iran mengumpulkan sampah-sampah disana. Cukup lama akhirnya halaman itu pun
bersih, terik matahari membuat iran dan donghyuk basah oleh keringat. Iran duduk
dibawah pohon sambil menyeka keringatnya beberapa kali dengan tangan, ia sempat
tak melihat keberadaan donghyuk untuk beberapa saat. Lalu ia melihat donghyuk
berlari kearahnya dengan membawa dua botol air mineral. Donghyuk sampai di
depan iran dan menyerahkan satu botol yang dibawa nya pada iran. Iran
menerimanya “gomawo”. “ne cheonma” balas donghyuk lalu duduk disebelah iran.
Donghyuk mulai
meminum air dari botol itu. Lalu dia menatap iran.
“kenapa tidak
diminum? Apa kau ingin minuman yang lain?” tanya donghyuk melihat iran belum
membuka sekalipun botol air mineral yang diberikannya tadi.
”ah ani, aku akan meminumnya” jawab iran lalu membuka botol
itu dan mulai meminumnya.
Karena merasa terlalu
lelah, donghyuk membaringkan tubuhnya pada rerumputan yang dari tadi ia duduki.
Ia memejamkan matanya. Iran hanya menatapnya sekilas. Lau mengalihkan objek
pandangannya kearah yang lain.
“jika kau ingin tidur, tidur saja, tidak usah malu denganku”
kata donghyuk tiba-tiba dengan mata yang sudah tertutup. Iran hanya menoleh
kearahnya sekilas. Beberapa lama tampaknya donghyuk sudah terlelap.
Iran menguap beberapa
kali, dia menoleh kearah donghyuk sebentar lalu membaringkan tubuhnya disamping
namja itu dengan sedikit canggung. Iran mengikuti donghyuk, ia mulai menutup
matanya. Tak butuh waktu lama untuk membuat iran lelap dalam tidurnya.
Tiba-tiba donghyuk membuka sebelah matanya dan diikuti mata yang lain, ia
tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya.
Ia bangun dan memandang iran “ dia mudah sekali tertidur”
gumam donghyuk. Perlahan-lahan donghyuk bergeser semakin dekat dengan iran, ia
mengangkat kepala iran pelan-pelan dan meletakkannya di pangkuannya. Ia masih
memandang iran dengan senyuman, lalu perlahan ia juga melepas kacamata yang
dikenakan iran sambil bergumam sendiri.
“ini bisa patah jika kau gunakan untuk tidur”, ia masih
terus memandangi wajah iran “sebenarnya kau ini cantik juga ya, tapi sayangnya
kau galak padaku” donghyuk berbicara sendiri dan sedikit mengerucutkan
bibirnya.
~~
Hari sudah sore, donghyuk masih setia bersama iran di
halaman belakang sekolah yang cukup sepi itu. Iran belum juga bangun dari
tidurnya. Namun donghyuk juga belum mengubah posisinya, berjam-jam ia membiarkan
pahanya menjadi bantal bagi tidur iran.
Mulai terdengar
lenguhan dari iran, itu artinya dia sudah mau bangun, donghyuk tesenyum,
perlahan iran membuka matanyadan mendapati donghyuk tengah tersenyum didepan
wajahnya. Iran tersadar akan posisinya sekarang, lalu ia segera bangun dan
duduk, tapi ia mengerang memegang kepalanya. “ada apa? Apa pahaku membuat
kepalamu sakit?” tanya donghyuk khawatir dan ikut-ikutan memegang kepala iran.
“ah, ani, gwenchana
itu hanya karna aku bangun tiba-tiba” jawab iran.
Donghyuk hanya
mengangguk, “jam berapa ini?!” tanya iran tiba-tiba panik.
“jam 5 sore” jawab donghyuk sambil melihat jam di
pergelangan tangannya.
“pelajaran? Aku
membolos seharian? Kenapa kau tidak membangunkanku tadi?” tanya iran frustasi.
“kau tadi tidur lelap sekali, aku jadi tidak tega
membangunkanmu”jawab donghyuk polos.
“hah.. kenapa hari ini aku begitu sial!?” gumam iran.
“tidak apa-apa, nanti kita bisa belajar dirumah” kata
donghyuk sambil tersenyum mencoba menenangkan iran.
“tidak semudah itu”
jawab iran, “ah, kacamataku, dimana?” tanya iran menyadari ia tak memakai
kacamatanya. Donghyuk mengambil sesuatu dari kantung kemejanya dan menyerahkan
kacamata itu pada iran. Iran langsung merebutnya dan memakainya.
“sudah hampir gelap,
ayo pulang” ajak donghyuk, iran mengangguk. Mereka berjalan kearah kelas untuk
mengambil tas lalukeluar dari sekolah. Iran menuju parkiran tempat ia
memarkirkan sepeda bututnya, namun sayang ia tak mendapati sepedanya disana.
“sepedaku? Dimana
sepedaku?” iran bertanya frustasi pada dirinya sendiri. Donghyuk yang mengetahui
hal itu lalu menghampiri iran.
“ada apa?” tanyanya,
“sepedaku, hilang” Jawab iran sedih.
“padahal aku ingat
memarkirkannya disini” lanjutnya.
“ayo kita cari dulu”
kata donghyuk, dibalas anggukan oleh iran.
Cukup lama mereka
mencari ke seluruh penjuru sekolah, dan juga meminta bantuan satpam, hari pun
sudah gelap namun sepeda iran tak juga ditemukan.
~~
“sepertinya akan hujan” kata donghyuk setelah terdengar
suara gemuruh halilintar beberapa kali.
“kau pulang saja
duluan” kata iran masih mengedarkan pandangan kesemua penjuru untuk menemukan
sepedanya.
“mana bisa begitu, ini sudah gelap, lagipula sudah tidak ada
siapapun disini, sebentar lagi gerbang sekolah pasti juga akan ditutup oleh
satpam” balas donghyuk.
“sudahlah kita pulang saja,kita bisa mencarinya besok. aku
akan mengantarmu” tambah donghyuk.
“aku bisa pulang sendiri”
kata iran.
“kau ini! kenapa selalu saja menolak jika aku akan berbuat
baik padamu” balas donghyuk sambil menarik tangan iran. Iran hanya menurut
dengan perlakuan donghyuk.
“hari ini aku bawa motor, kau tidak apa-apa kan kalau aku
bonceng naik motor?”tanya donghyuk,
”kenapa kau bertanya begitu?” balas iran.
“ah tidak, kebanyakan
yeoja tidak suka naik motor” jawab donghyuk.
“aku tidak mau
merepotkanmu terlalu jauh untuk menyuruh mengantarku dengan mobil” kata
iran.donghyuk tersenyum mendengar kata-kata iran.
Donghyuk memacu motornya menuju rumah iran, ia melaju dengan
kencang membuat iran terpaksa berpegangan erat pada donghyuk, iran melingkarkan
tangannya pada perut namja tampan itu membuat donghyuk terus tersenyum dan
sesekali tangan kirinya menggenggam tangan gadis itu. Di tengah perjalanan
tiba-tiba turun hujan yang sangat lebat.
“bertahanlah, sedikit
lagi kita sampai!” seru donghyuk pada iran tanpa mendapat jawaban. Sekitar 10menit setelah mereka sampai di apartemen
iran.
“kau basah kuyup, mandilah, aku akan mencarikan baju ganti
untukmu” suruh iran pada donghyuk.
“tapi kau juga ba...” serobot donghyuk namun belum ia
menyelesaikan kalimatnya langsung saja dibantah oleh iran.
“cepat mandi atau kau akan sakit!” bentak iran membuat
donghyuk langsung menuju ke kamar mandi. Tak berapa lama donghyuk keluar dari
kamar mandi dengan rambut basah dan wajah yang segar karena habis mandi, ia
hanya mengenakan handuk untuk menutupi bagian bawahnya karena bajunya yang
basah oleh hujan tadi. Iran keluar dari kamarnya dengan membawa baju ganti
untuk donghyuk.
“ini baju oppaku, eh appaku, tidak apa kan?” tanya iran yang
awalnya menunduk lalu mendongakkan wajahnya terperanjat mendapati pemandangan
yang… errrr… .. lalu dengan segera ia memalingkan wajahnya menyembunyikan rona
merah di pipinya akibat ulah donghyuk.
“tidak usah malu, aku
tau kau terpesona melihatku seperti ini, aku bisa memberimu lebih kalau kau
mau” ucap donghyuk membuat iran sewot “dasar mesum!” teriak yeoja itu lalu
berlalu ke kamar mandi setelah meletakkan baju yang dibawanya tadi di meja.
To Be Countinue.....
Wait For The Next Part :)
0 komentar:
Posting Komentar