Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Rabu, 21 Mei 2014

FF - As fast as I love you (part 2)





Cast :     Team B – Kim Dong Hyuk
              Kim Iran
              Team A - Kim Jinwoo
              And other cast of Who Is Next ( Team A and Team B)
Genre :   Hip-Hop *lolol
Inspiration by : Ahmad Al Ghazali
                        Mario Maurer
                        Kwon Gaho



 “tidak usah malu, aku tau kau terpesona melihatku seperti ini, aku bisa memberimu lebih kalau kau mau” ucap donghyuk membuat iran sewot “dasar mesum!” teriak yeoja itu lalu berlalu ke kamar mandi setelah meletakkan baju yang dibawanya tadi di meja.

Part 2
Begins...

 “yakkk.. aku kan hanya menawarkan” balas donghyuk. Dan mendapat jawaban sebuah teriakan dari kamar mandi “andwe!!” donghyuk sedikit tertawa mendengar teriakan iran. “memangnya apa yang dipikirkannya?” gumam donghyuk.
Beberapa saat kemudian iran keluar dari kamar mandi, ia juga sudah terlihat segar dengan rambut panjang yang tergerai karena ia baru saja keramas, dengan hanya memakai kaos dan celana sedikit diatas lutut, membuat ia telihat berbeda. Donghyuk yang sudah berganti pakaian memakai kemeja dan celana panjang yang diberikan iran tadi memandang iran tanpa berkedip, seakan melihat pemandangan yang menakjubkan didepannya. Tapi segera iran membuyarkan lamunannya, “apa kau lapar?” tanya yeoja itu.
 “ya… sedikit” jawab donghyuk. Iran mengangguk.
“ aku akan membuatkan makanan untukmu, tapi aku hanya punya pasta, kau mau?” tanya iran lagi.
“terserah kau saja” jawab donghyuk. Iran mulai memasak pasta untuknya dan donghyuk. Donghyuk yang merasa bosan dengan acara tv mulai berpindah kearah iran.
 “kau cantik saat seperti itu” ucap donghyuk tiba-tiba membuat iran menghentikan aktivitasnya sejenak. “kenapa kau tidak berpenampilan seperti itu saja saat pergi ke sekolah?” lanjut donghyuk.
 “aku harus memakai seragam jika pergi ke sekolah, bukan seperti ini” jawab iran masih sibuk dengan kegiatan memasa” lanjutnya lagi.
Iran tertawa renyah “kenapa aku harus jadi populer? Aku suka seperti ini, menjadi biasa saja, tidak banyak orang yang mengenalku, dengan begitu hidupku jadi tenang” jawab iran.
 “tapi bukankah memiliki banyak teman akan lebih menyenangkan?” tanya donghyuk lagi.
 “memang, tapi aku menyukai hidupku yang sekarang. Lagipula aku tidak akan diperbolehkan memakai softlens” jawab iran.
 “memangnya kenapa?” tanya donghyuk penasaran.
 “kornea mataku sedikit tergores, jika aku memakai softlens mataku bisa iritasi dan aku akan buta” jelas iran. “bisakah untuk tidak membahas ini lagi?” pinta iran. Donghyuk mengangguk.
~~
“sudah matang. Ayo makan!” seru iran. Donghyuk tersenyum “woahhh sepertinya sangat enak” ia langsung menyerobot pasta nya, dan mereka berdua mulai makan. Selesai makan iran mencuci piring kotor. “iran.. ayo kita belajar” ajak donghyuk.
 “kau semangat sekali, baiklah” jawab iran sambil tersenyum manis membuat donghyuk ternganga beberapa saat,”neomu yeoppo” gumam donghyuk terpesona pada senyum yang baru pertama kali dilihatnya dari bibir yeoja itu.
Iran mulai membuka beberapa buku, kali ini donghyuk memperhatikan dengan serius setiap perkataan iran tentang pelajaran. Sesekali iran memberikan soal untuk dijawab oleh donghyuk, dan sesekali pula donghyuk curi-curi pandang ke arah iran. Memang masih banyak yang belum donghyuk mengerti, tapi iran tetap sabar bahkan jika ia harus menjelaskan ulang.
Sejak malam itu, donghyuk sangat serius belajar, setiap malam ia belajar bersama iran, disekolah ia juga sudah jarang tertidur dijam pelajaran. Ia berjanji pada iran, jika ia mengantuk ia akan tidur pada saat istirahat. Dan saat jam masuk pelajaran, iran akan membangunkannya, donghyuk juga jadi lebih disiplin misalnya tidak pernah lagi datang terlambat dan sebagainya. Nilai-nilai donghyuk juga semakin lama semakin baik. Ia juga sudah jarang membuat guru-guru marah. Sejak itu juga iran sudah mulai melunak pada donghyuk, ia tak sedingin seperti pada awal bertemu, ia juga sering tersenyum pada donghyuk.
knya.
“ yakk maksudku tidak berpenampilan terlalu cupu seperti biasanya” balas donghyuk. Iran tersenyum kecut “aku suka penampilanku, haruskah aku merubahnya?” tanya iran.
“ne! kau bisa membiarkan rambutmu tergerai begitu, dan kau bisa juga memakai softlens. Kau pasti akan sangat populer
Malam ini seperti biasa donghyuk pergi ke apartemen iran, tapi kali ini ia membawa teman-temannya B.I, Bobby, Jinhwan, Junhwae, Yoonhyung. Donghyuk memencet bel pintu apartemen iran. Tak berapa lama iran membuka pintu, senyum donghyuk merekah.
“bisakah mereka ikut belajar?” tanya donghyuk, iran tersenyum “tentu saja” jawabnya. Mereka ber-6 dengan seksama mendengarkan apa yang dijelaskan iran, mengerjakan soal-soal yang diberikan iran, sambil sesekali bercanda. Melontarkan beberapa lelucon membuat semuanya tertawa atau sekedar melakukan hal konyol.
“pantas saja donghyuk cepat pintar, guru nya saja sangat baik” kata yunhyung membuat semuanya memandang kearahnya.
 “iya benar, kalau tau begini dari dulu aku duluan yang minta di privat oleh iran” tambah jinhwan.
“aku pasti juga cepat pintar kalau terus berduaan bersama iran” kata junhwae membuatnya mendapat beberapa jitakan dari hyung-hyung nya karena dia yang paling muda di team B. Mereka belajar hingga hampir tengah malam, dan mereka memutuskan untuk pulang.
Skip>>
Semenjak dimentori oleh iran donghyuk jadi rajin berangkat pagi-pagi ke sekolah, saat berjalan dari parkiran, ia melihat iran sedang berbincang dengan beberapa satpam. Lalu iran terlihat meninggalkan satpam itu dan berjalan menuju kelas dengan wajah yang tampak ditekuk. Donghyuk mengejar iran sampai di koridor sekolah.
 “ada apa?” tanya donghyuk begitu mendapati iran, “sepedaku tidak ditemukan” jawab iran sedih, donghyuk juga tampak sedih mendengarnya, beberapa hari sejak sepeda iran hilang di parkiran, iran pergi ke sekolah naik bus, kadang donghyuk mengantarkannya pulang, namun kadang juga iran menolak dengan alasan tidak ingin merepotkan. Walaupun kalau dipikir-pikir lebih baik naik bus karena jarak apartemen iran dengan sekolah cukup jauh.
“sudahlah tidak apa-apa. Nanti aku belikan kau sepeda yang lebih bagus” kata donghyuk menghibur. “tidak semudah itu donghyuk-ah! Aku tau kau memang orang kaya, tapi kau tidak perlu membelikanku sepeda baru” jawab iran, “aku hanya ingin naik sepeda itu” gumam iran. Donghyuk merasa bersalah, ia tak tau kalau tawarannya kali ini membuat iran benar-benar tersinggung.
Pelajaran sudah selesai, hari sudah semakin sore, iran dan donghyuk masih tinggal di kelas dengan beberapa siswa yang juga mulai meninggalkan kelas. Iran masih membereskan buku-buku nya sampai kegiatannya terhenti saat donghyuk tiba-tiba menoleh ke belakang, kearahnya. “apa?” tanya iran. “ehmm malam ini aku tidak bisa datang” kata donghyuk sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan terlihat canggung. “terserah kau saja” balas iran. Donghyuk tersenyum.
 “aku pulang duluan” seru donghyuk saat B.I sudah menunggunya di depan pintu kelas. Iran hanya menatap kepergian donghyuk tak berkomentar.
Skip>>
“berapa yang berani kau tawarkan?” tanya seungyoon.
“$350” jawab bobby.
” Bagaimana kalau yang lain?” tanya taehyun penuh arti.
“apa?” tanya donghyuk.
“pacarmu” jawab jinwoo santai.
“a..apa maksudmu?” tanya donghyuk lagi.
“aku tau kau sedang dekat dengan seorang gadis berkacamata” jawab jinwoo lagi.
 “dan ehmm….. cupu” tambah mino.
“kalau tidak salah namanya kim iran?” kata seungyoon sambil melihat pad nya, lalu menunjukkan sebuah foto iran pada donghyuk membuat nya terkejut dan teman-temannya pun demikian. “bagaimana? Ini akan sangat menarik” ucap jinwoo dengan tatapan tajam disertai senyuman yang sulit diartikan. Donghyuk dan teman-temannya terlihat berfikir.
“baiklah, jika aku menang, jangan pernah kalian mengingatnya lagi” kata donghyuk tegas.
Balapan itu terjadi lagi. Kali ini donghyuk melawan jinwoo, jinwoo adalah lawan yang berat. Dia adalah salah satu pembalap profesional papan atas dikalangan underground. Dia bahkan pernah memenangkan tokyo drift 3xberturut-turut. Teman-teman donghyuk sedikit khawatir karena kali ini bukan hanya lawan donghyuk yang berat tapi juga taruhannya yang sangat diluar dugaan. Donghyuk terus mempercepat laju mobilnya begitu juga dengan jinwoo. Balapan yang sengit terjadi cukup lama. Hingga diputaran terakhir, jinwoo sudah jauh beberapa meter didepan donghyuk karena mobil yang dipakai nya adalah SSC Ultimate Aero yang jauh diatas Aston Martin One-77 milik donghyuk.
 Donghyuk cukup panik dengan keadaan ini. tapi anehnya saat mendekati garis finsih, jinwoo justru mengerem mobilnya dan membiarkan donghyuk menang. Semua orang bersorak untuk donghyuk, terutama teman-temannya. Sedangkan jinwoo hanya santai tidak terdapat kekecewaan karena kalah atau semacamnya.
Dia menuju kearah donghyuk “kau hebat , chukkae” kata jinwoo sambil menjabat tangan donghyuk. Lalu dia membisikkan sesuatu di telinga donghyuk “pertarungan yang sesungguhnya baru akan dimulai, persiapkan dirimu untuk itu” jinwoo menepuk pundak donghyuk dan pergi bersama team A dengan senyum seakan sesuatu yang spektakuler akan terjadi nanti.
Kata-kata itu terus terngiang di telinga donghyuk. Kini ia sedang diam di kelas seorang diri sampai akhirnya seseorang masuk ke dalam kelas, iran. Betapa bahagianya donghyuk melihat iran saat itu, ia langsung menghambur ke arah iran dan memeluknya. “terimakasih telah datang. Kau tidak boleh pergi dariku” ucap donghyuk, “apa maksudmu?” tanya iran heran. “donghyuk melepas pelukannya dan memegang pundak iran, “ aku hanya ingin kau tetap disampingku. Mulai hari ini aku akan mengantarmu setiap hari, kau tidak boleh naik bus lagi kemanapun” lanjutnya lagi, “hahaha kau ini lucu sekali” jawab iran lalu menuju kearah bangkunya.
Benar saja donghyuk tak membiarkan iran pergi sedikitpun darinya, bahkan donghyuk mengikuti iran sampai ke kamar mandi, dan hasilnya dia dilempari sepatu oleh siswi-siswi.
“ayo pulang!” seru donghyuk sambil menarik tangan iran dan membawanya masuk dalam mobil. Iran hanya menurut saja tanpa perlawanan. Sesampainya di apartemen, iran mulai buka suara “sebenarnya kenapa kau ini?” tanya nya.
“aniya, aku hanya ingin melakukan hal itu saja padamu” jawabnya. “huh dasar . apa kau sedang mencoba melindungku dari sesuatu?” tanya  iran lagi. “kenapa kau jadi percaya diri sekali?” ucap donghyuk balik bertanya. “jika tidak yasudah” balas iran. Dalam hati donghyuk berkata iya, aku tidak ingin mereka melakukan sesuatu yang buruk padamu.
Skip>>
“ini kan hari sabtu, kenapa kau datang ke sini, aku sedang tidak ingin belajar, aku ingin tidur” ucap iran yang mendapati donghyuk berdiri di depan pintu apartemennya.
“aku juga tidak ingin belajar” jawab donghyuk.
 “lalu?” tanya iran.
 “aku ingin menginap disini” jawab donghyuk cepat membuat iran yang terkejut tidak melakukan perlawanan apapun saat donghyuk sudah berhasil menerobos masuk ke apartemennya.
“sebenarnya apa maumu?” tanya iran penuh selidik, tetapi donghyuk tidak menggubrisnya sama sekali, ia justru sibuk mencari tempat dan posisi yang nyaman untuk tidurnya.
 “sebaiknya aku tidur di ranjang atau disofa? Ah di ranjang mungkin lebih baik”
 “bisakah kau membuatkan ku susu sebelum aku tidur?”  donghyuk berceloteh sendiri sambil mondar-mandir di kamar iran .
 “yak donghyuk-ah!” iran mulai kesal dengan tingkah donghyuk yang tidak memperhatikannya sama sekali.
 “kau harus memberiku selimut yang hangat karena aku tidak suka dingin”  ucap donghyuk pada dirinya sendiri tidak berharap iran menjawabnya.
 “kim donghyuk ! keluar dari kamarku !!” bentak iran yang sudah sangat emosi pada donghyuk.
Seketika donghyuk menatap ke arah iran dengan pandangan takut.
 “ke…kenapa kau mengusirku?” tanya donghyuk sedikit bergetar dan polos.
“karena kau tidak mendengarkanku!” jawab iran dingin.
 Kini donghyuk mulai kembali menjadi dewasa, begitulah dia, kadang kekanak-kanakan tapi disaat ia harus menjadi dewasa ia akan melakukannya. Donghyuk mendekat ke arah iran, menatap lekat wajah gadis itu berharap matanya bisa bertemu dengan mata si gadis, namun iran masih terus mengalihkan pandangannya dan tidak mau menatap donghyuk. Donghyuk kini memegang bahu gadis itu dan menuntut agar si gadis menatapnya. Dan berhasil, iran mulai membalas tatapan donghyuk dari jarak yang lumayan dekat itu.
“apa kau benar-benar ingin tau apa mauku?” tanya donghyuk lembut dan dijawab segera dengan anggukan oleh iran.
 Lalu donghyuk tersenyum “ayo kita ke ranjang” ucap donghyuk membuat iran menatapnya dengan tatapan kau gilauntuk beberapa detik setelah tersadar gadis itu pun memukul dada donghyuk dan mendorongnya “dasar mesum!”.
 Iran meninggalkan donghyuk keluar dari kamar, namun donghyuk mengejarnya.
“hei kau ini salah paham, maksudku tadi ayo kita duduk di ranjang dan  aku akan menceritakannya padamu. Kenapa kau selalu menganggapku namja mesum? Padahal menciummu saja aku belum pernah” kata donghyuk panjang lebar.
Iran berbalik, ia menyilangkan kedua tangannya di depan dada “tidak perlu di ranjang, sekarang jelaskan padaku” iran menuntut.
 Donghyuk membuang napasnya berat “hah.. baiklah akan aku ceritakan” donghyuk mulai duduk di sofa, diikuti oleh iran.
 “sebenarnya aku malu mengatakan ini” ucap donghyuk lagi membuat iran semakin tak sabar, “cepat ceritakan!” bentak iran membuat donghyuk sedikit menelan ludahnya.
 “ehhh sebenarnya aku ini pembalap underground, kau tau hot wheels kan?” iran menggeleng.
 “uhh hot wheels itu balapan untuk mendapatkan uang, kami balapan dengan mobil balap di jalanan bukan di sirkuit” iran mengangguk tanda mulai mengerti.
Lalu donghyuk melanjutkan lagi, “kau tau teman-temanku? B.I, Bobby, Jinhwan, Junhwae, Yunhyung. Kami semua adalah pembalap liar. Aku dan teman-temanku sering disebut team B” lau iran menyeka “lalu team A?”, dengan raut wajah sedikit kesal donghyuk melanjutkan “nahhh itu dia… team A adalah musuh bebuyutan kami, mereka selalu menganggap kami lebih rendah dibanding mereka jadi kami disebut team B. tapi masalahnya bukan itu, biasanya kami bertaruh dengan uang, tetapi kemarin…”.
Belum selesai donghyuk bercerita tiba-tiba lampu apartemen iran yang sudah tua itu mati. Membuat iran seketika menjerit ketakutan, dan dengan sigap donghyuk memeluknya. “tenanglah, tidak apa-apa aku ada di sini” ucap donghyuk menenangkan.
 Hikss.. hiksss.. terdengar suara isakan tangis yang donghyuk yakini berasal dari iran. “hei jangan menangis. Aku tidak akan meninggalkanmu” ucap donghyuk sambil mempererat pelukannya dan mengusap rambut iran.
 Kriinnggg… suara telephone terdengar sedikit mengagetkan. Iran segera meraihnya karena terletak di sebelah sofa tentu dengan sedikit meregangkan pelukannya dengan donghyuk.
“yeoboseyo?”
Nona iran anda baik-baik saja?Tanya seseorang dari seberang sana yang mungkin sudah hafal kalau iran takut akan gelap.
“ne, ahjussi aku tidak apa-apa, disini ada temanku, semuanya baik-baik saja, gomawo karena mengkhawatirkanku”
Ah syukurlah, maaf nona mungkin ini akan sedikit lama karena trafo diluar rusak dan sekarang sedang hujan jadi mungkin agak sulit diperbaiki, tapi aku senang mendengar ada seseorang yang menjaga anda, kalau begitu anyeong nona….
“ne.. anyeong”
Iran menutup telfonnya, “nuguya?” tanya donghyuk.
 “ah itu.. ahjussi penjaga apartemen ini, dia bilang trafonya rusak jadi ini akan sedikit lama” terdengar suara yang sedikit parau dari iran. Donghyuk mengerti bahwa gadis yang sedang dipeluknya ini takut dengan gelap. Donghyuk menyalakan lampu dari handphone nya dan menuntun iran menuju ke kamarnya.
 “sebaiknya kau tidur, ini sudah semakin larut. Aku akan tidur di sofa” ucap donghyuk setelah memakaikan selimut pada iran. Namun saat donghyuk akan beranjak pergi, iran menahan tangannya membuat donghyuk kembali menatap iran yang hanya terlihat remang-remang karena hanya ada cahaya dari ponsel.
 “donghyuk tidur disini saja …disebelah iran, iran takut sendirian” suara iran seperti seorang anak kecil yang minta dibelikan es krim.
Donghyuk pun mengangguk lembut, lalu ia mulai membaringkan tubuh nya disamping iran. Ia dapat melihat iran tersenyum, tanpa diduga iran langsung memeluk donghyuk dan membuat namja itu terkejut, “aku tidak peduli kau akan mengataiku apa besok, tapi biarkan begini untuk beberapa saat, nanti saat aku tertidur aku akan melepaskannya” ucap iran membuat donghyuk tak berkomentar apapun, ia hanya membiarkan tubuhnya dipeluk bagaikan guling oleh iran.
 Tak berapa lama iran benar-benar tertidur. Donghyuk sadar akan hal itu, ia melepas kaca mata yang dipakai iran dan menaruhnya pada meja di sebelah ranjang kecil iran. sepertinya iran akan mengubah posisi tidurnya dengan mulai melepaskan pelukan tangannya pada donghyuk, iran mulai berbalik dan membelakangi donghyuk kini.
Anak ini benar-benar menepati kata-katanyabatin donghyuk, namun seperti tidak rela pelukannya dilepaskan oleh iran kini donghyuk mulai miring ke arah iran dan memeluknya dari belakang, semakin mempererat selimut untuk menghangatkan badan iran dan juga dirinya “aku tidak akan membiarkanmu melepaskanku” gumam donghyuk sambil tersenyum.
Malam kini telah berganti pagi, kedua manusia itu belum menunjukkan tanda-tanda akan membuka mata. Hari ini memang hari minggu sehingga mereka juga tidak berangkat ke sekolah. Cukup lama memang hingga waktu menunjukkan pukul 09.00 KST.
Iran mulai melengguh dan mengerjap-ngerjapkan matanya, seperti merasa terlalu nyaman ia kembali menutup matanya. Namun seketika ia membuka matanya lebar menyadari bahwa seseorang membuatnya semakin nyaman dalam posisi tidurnya sekarang, seseorang yang memeluknya sepanjang malam, donghyuk. Iran perlahan melepaskan tangan donghyuk dari tubuhnya, namja itu melengguh seakan tak ingin sadar, iran membalikkan badannya menghadap donghyuk berharap tenaganya semakin kuat untuk melepaskan diri dari namja itu, namun sayang dengan posisi saling berhadapan donghyuk justru leluasa memeluk iran lagi. Iran meronta namun donghyuk justru semakin tidak mau melepaskan iran. Iran tidak bisa terus-terusan seperti ini, ia mulai kehabisan napas. Akhirnya ia menemukan sebuah inisiatif yang cukup gila.
Chu~
 gadis itu mencium bibir donghyuk sekilas membuat donghyuk langsung membuka matanya dan melepaskan pelukannya pada iran sehingga iran bisa bangun. Iran mencoba menemukan kaca matanya lalu memakainya. Saat itu donghyuk juga bangun dan duduk disebelah iran, masih diatas ranjang,  kedua manusia itu hanya diam tak ada yang memulai pembicaraan, donghyuk masih shock dengan apa yang dilakukan iran barusan dengan terus memegang bibirnya, sedangkan iran yang mulai jenuh berada di ranjang lalu beranjak bangun dan turun dari ranjang namun donghyuk menahan tangannya membuat gadis itu mengurungkan niatnya untuk pergi.
 “apa?” tanya iran polos.
 “kau.. ayo kita lakukan lagi!” seru donghyuk seketika menarik iran yang masih belum percaya sepenuhnya tentang yang diucapkan donghyuk barusan langsung terjerembab jatuh di dada bidang namja itu lagi, dengan cekatan donghyuk membalik posisi sehingga kini iran berada di bawahnya.
 Iran mengerjap-ngerjapkan matanya karena akibat ulah donghyuk kini kacamatanya sedikit terlepas dan bergeser membuat nya mengalami sedikit kesulitan melihat. Donghyuk tidak tinggal diam, ia lalu melepaskan kacamata yang dipakai iran sambil terus mencengkeram pergelangan tangan gadis itu sehingga membuatnya tak bergerak. Setelah meletakkan kacamata iran di meja donghyuk langsung saja bergerak agresif dengan mencium bibir gadis itu, ia melumatnya dengan lembut, dan meletakkan kedua tangannya di samping kepala iran untuk menopang tubuhnya. Iran tak membalas, namun ia juga tak memberontak. Ia pasrah dengan apa yang dilakukan donghyuk sekarang, bahkan ia tak memejamkan matanya dan bisa melihat donghyuk yang sepertinya sangat menikmati ciuman itu. Cukup lama donghyuk mencumbu bibirnya hingga ia melepaskan nya juga dengan sangat lembut. Donghyuk lalu duduk disamping iran, iran pun bangun dan mengikuti donghyuk.
 “mianhae..”ucap namja itu menyesal. Iran hanya tersenyum “gwenchana” jawabnya.  Lalu mereka pun melanjutkan aktivitas masing-masing seperti mandi, makan dsb.
Skip >>
Saat mereka berdua sedang belajar, iran tak sengaja memanggil nama donghyuk dan donghyuk memanggil nama iran secara bersamaan.
 “ah kau duluan saja” kata iran.
 “aku hanya ingin mengatakan, untuk beberapa hari ke depan mungkin aku tidak bisa belajar denganmu.. “ ia menghentikan sejenak kalimatnya, sedikit memberi jeda untuk dan melihat ekspresi iran yang hanya diam, ia pun melanjutkan.
 “bukan apa-apa, aku hanya sedang mempersiapkan diri untuk seoul underground fast. Apa kau mengijinkannya?” lanjutnya lagi disertai sebuah pertanyaan yang membuat iran menjadi serius memperhatikannya.
 “kenapa bertanya padaku, masalah balapan, itukan tidak ada hubungannya denganku” jawab iran seakan ia tak punya hak melarang donghyuk,
 “aku pikir akan lebih baik saat kau memberiku ijin” balas namja itu.
“waeyo?” tanya iran.
“aku senang saat diperhatikan olehmu” jawab donghyuk polos.
 Iran tersenyum “ baiklah aku mengijinkannya” ucap iran sambil mengelus kepala donghyuk.
“gomawo. Tadi kau ingin mengatakan apa?” tanya donghyuk teringat bahwa tadi iran juga ingin mengatakan sesuatu.
“ohh  itu, tadi aku ingin mengatakan untuk beberapa hari ke depan aku juga tidak bisa belajar denganmu. Tapi kebetulan sekali kau sudah mengatakannya lebih dulu” jawab gadis itu tersenyum.
Benar saja beberapa hari setelah itu mereka berdua , iran dan donghyuk tidak belajar bersama-sama, donghyuk juga tidak mengantarkan iran pulang lagi. Dia benar-benar serius berlatih untuk balapannya di seoul underground fast, sebuah acara tahunan yang diadakan bagi pada pembalap maupun drifter dengan spesialisasi masing-masing tentunya, dan pemenang dari balapan tersebut akan direkrut menjadi peserta untuk mengikuti global underground di amerika.
Skip >>
Setelah beberapa hari berlatih, kini tinggal D-1 untuk donghyuk mengikuti seoul underfast. Malam itu ia sedang berkumpul bersama teman-temannya di jalanan yang biasa ia pakai untuk balapan, saat sedang berbincang dan bercanda dengan teman-temannya tiba-tiba terdengar suara mobil balap mendekat. Itu adalah mobil taehyun dari team A. ia turun dari mobil 9ff GT9-R nya dan menghampiri team B.
 “mau apa?” tanya B.I tanpa basa-basi.
“sebelum seoul underfast yang dilaksanakan besok, kami ingin kau, kim donghyuk, mencoba beradu kecepatan dengan salah satu pembalap tercepat kami. Jika kau setuju, 2 menit dari sekarang ia akan datang kesini bersama team A yang lain. Eotohhke?” ucap namja itu seperti menantang.
 Yunhyung membisikkan sesuatu ke telinga donghyuk “ah tenang saja pembalap tercepat mereka adalah jinwoo dan kemarin kau bisa mengalahkannya kan?” donghyuk mengangguk tanda mengerti apa yang dimaksud yunhyung adalah untuk menerima tantangan itu.
“baiklah akan kulakukan!” seru donghyuk.
Benar saja tak lama setelah donghyuk menyetujui tantangan itu, beberapa mobil balap melaju kearah mereka, anak-anak team B sudah sangat mengenal mobil-mobil itu namun ada satu mobil yang asing menurut mereka berada paling belakang, mobil jenis Ferrari LaFerrari dan diperkirakan memiliki 2 NOS yang dapat membuatnya melaju kencang. Team A keluar dari mobil mereka masing-masing tentunya setelah mereka memarkir mobil mereka, namun pemilik mobil asing tadi tidak keluar dari mobilnya , membuat team B sedikit penasaran siapa yang ada di dalam mobil tersebut.
Seungyoon sadar dengan suasana itu, langsung ia buka suara “ne. orang yang ada di mobil itu yang akan bertarung dengan donghyuk, Tanpa NOS!” sambil menunjuk mobil asing berwarna merah itu dengan memberikan penekanan pada kata terakhir.
 “jika kami menang, kami ingin mobil itu” kini jinwoo yang berbicara sambil menunjuk mobil donghyuk. Donghyuk hanya terdiam ia berpikir jika mobilnya diambil, ia akan balapan dengan apa besok, ia sedikit keberatan dengan persyaratan itu, tapi ini demi harga diri iapun menyetujuinya begitu saja membuat teman-temannya sedikit khawatir, apalagi ini pertama kalinya donghyuk akan duel dengan orang yang bahkan ia tidak tau wujudnya.
Kedua mobil yang saling beradu gas itu sudah berada di garis start. Balapan pun dimulai, kedua mobil saling menyalip, tidak ada yang mau mengalah diantara keduanya. Balapan berlangsung sekitar 15 menit, kini sebuah mobil Ferrari merah buatan Italy sudah terlihat dari garis finish, namun mobil donghyuk belum juga terlihat. Teman-teman donghyuk pun cemas. Sedangkan team A hanya memasang senyum penuh kemenangan. Dan……wessstttttt mobil asing itu sudah melewati garis finish. Baru diikuti mobil donghyuk dengan selisih waktu hampir  30 detik. Donghyuk keluar dari mobilnya dengan wajah kesal dan tentu saja kecewa, apa yang ditakutkannya akan terjadi, mobil kesayangannya, yang akan ia gunakan untuk seoul underfast, harus ia serahkan  pada musuh bebuyutannya team A.
Jinwoo berjalan kearah mobil yang mengalahkan donghyuk tadi. Pintu mobil itu perlahan terbuka menampakkan sebuah kaki jenjang yang menapak di jalan dengan high heels warna hitam yang elegan. Hingga sepenuhnya pengendara mobil itu keluar, membuat semua orang yang berada disitu terkejut terutama donghyuk. Gadis dengan dress bermotif leopard diatas lutut yang memperlihatkan lekuk tubuh indahnya dengan dipadu make up minimalis namun tegas itu digandeng sekaligus dipeluk pinggangnya oleh jinwoo dengan mesra menuju kearah donghyuk yang masih mematung ditempat. Gadis itu berdiri tepat dihadapan donghyuk. Tenggorokan donghyuk seakan tercekal membuatnya tak bisa berbicara lancar seperti biasanya.
“i..ir..iran..?” ucap namja itu terbata-bata. Gadis yang dipanggilnya iran itu hanya tersenyum, namun senyum itu bukan senyuman manis yang biasanya ia berikan pada donghyuk. Senyum itu begitu menyakitkan bagi donghyuk.
 “aku meminta kunci mobilku, kim dong hyuk-sshi” ucap gadis itu seraya menadahkan tangannya dan berbicara dengan penuh penekanan membuat donghyuk semakin shock saat iran berbicara seolah mereka tidak mengenal satu sama lain. Dengan berat hati donghyuk menyerahkan kunci mobilnya. Dan tentu saja diterima dengan senang hati oleh iran terlihat dari senyum di bibir merahnya yang sepadan dengan warna mobil yang dikendarainya tadi. Namun semuanya buyar saat sebuah sirene polisi terdengar semakin mendekat ke tempat itu. Langsung saja semuanya membubarkan diri. Team A pergi dengan iran yang membawa mobil donghyuk. Lalu Junhwae segera menarik donghyuk untuk masuk ke mobilnya dan pergi dari tempat itu.
Skip>>
Hari ini iran tidak masuk sekolah, donghyuk menatap bangku di belakangnya dengan ekspresi dingin yang sulit diartikan.
“iran tidak masuk?” tanya B.I yang tiba-tiba berada di belakang donghyuk,
“aku tidak peduli” jawab donghyuk masih saja dengan sikap dingin. B.I hanya diam tak berani berkata apapun lagi, ia tau donghyuk saat sedang marah akan semakin menjadi-jadi saat diganggu, jadi ia membiarkannya saja.
 Jam istirahat donghyuk pergi ke halaman belakang sekolah, ia pergi kebawah pohon yang pernah menjadi tempatnya dan iran berdua saja sampai sore. Ia menendang beberapa kerikil disitu untuk melampiaskan rasa kesalnya.
 “argggghhhhhh irannn!!! Kau membuatku gila! Kenapa? Kenapa kau melakukan ini padaku!!! Arghhhhh!” donghyuk berteriak-teriak sendiri sambil mengacak rambutnya frustasi.
“kau pembohong!! Aku benci kau!!” teriaknya lagi merasa terbohongi dengan penampilan polos iran selama ini.
seseorang berlari kearah donghyuk. Dengan napas terengah-engah ia mengahmpiri donghyuk.
 “hahhh… hahhh….. dong…donghyuk-ah” kata orang yang diketahui bernama jinhwan itu.
 “mwoya?” jawab donghyuk sarkastik.
 “ini..” balas jinhwan sambil memperlihatkan kunci mobil donghyuk. Donghyuk terkejut dan langsung menyambar kunci mobil yang dibawa jinhwan.
“bagaimana?.. kenapa bisa ada padamu?” tanya donghyuk bertubi-tubi. Jinhwan menstabilkan napasnya dan menjawab
“ tadi seunghoon mengembalikannya kemari, ia bilang, mereka tak butuh mobil seperti itu”.
 “lalu dimana mobilku sekarang?” tanya donghyuk tak sabar,
“di parki…” jawab jinhwan singkat bahkan belum diselesaikan olehnya ia sudah ditinggal berlari oleh donghyuk. “yakk kim donghyuk !!” Walaupun ia masih lelah tapi ia tetap mengejar donghyuk yang sudah didepan lebih dulu.
~~
Betapa senangnya donghyuk karena mobilnya kembali. Kini malam yang ia tunggu-tunggu sudah tiba, ia akan mengikuti seoul underfast. Betapa banyak peserta yang ingin merebut sejumlah hadiah dan trofi dan tentu saja tiket ke global underground di amerika. Donghyuk terlihat sangat percaya diri. Acara itu diadakan bagi seluruh peserta dari Asia. Sehingga pengaturan barisan pun di sesuaikan dengan daerah atau negara masing-masing. Donghyuk tentu saja berada di kompi south korea. Namun ada yang membuatnya sedikit bingung, seharusnya anak-anak team A juga disana sekarang, tapi kenapa tidak ada satupun dari mereka yang menampakkan bemper mobilnya? pikir donghyuk.
Hingga pertandingan akan dimulai, donghyuk tetap tidak mendapati anak-anak team A. tapi ia mengikuti saja balapan itu. Saat ia sudah memacu mobilnya, ia merasakan sesuatu yang berbeda dengan mobilnya. Mobilnya bahkan dapat melaju 2x lebih cepat dari biasanya. Tentu saja itu menguntungkan baginya, dan ternyata benar, donghyuk berhasil menang menjadi juara 1 pada balapan itu. Betapa bahagianya dia dan juga teman-temannya. Ia tak menyangka bahwa ia akan maju ke global underground. Ahh suatu mimpi yang menjadi kenyataan bagi donghyuk. Tapi kebahagiaan itu akan lebih lengkap jika iran ada disampingnya pikir namja itu, sayang iran sudah berubah, menjadi terlalu berbeda bagi donghyuk.
~~
Kini donghyuk dan teman-temannya sedang merayakan kemenangan donghyuk di sebuah café. Mereka terlihat begitu bahagia, mereka larut dalam pesta itu,termasuk donghyuk bahkan ia sampai tak sadar ada seorang gadis yang mendekat padanya, baru ia tersadar saat gadis itu sudah benar-benar berdiri dihadapannya.
 Bobby teman donghyuk hampir saja mengusir gadis itu tapi B.I mencegahnya memberi kesempatan bagi donghyuk menyelesaikan masalahnya.
“chukkaeyo donghyuk-ah. Aku bahagia atas kemenanganmu” ucap iran sambil memberikan sebuah kotak pada donghyuk tentu saja di sertai senyuman manis, donghyuk menerima kado itu kasar dan meletakkan nya ke meja dengan sedikit bantingan, membuat iran hanya menunduk. Lalu donghyuk segera menarik tangan gadis itu keluar dari café, kebetulan di depan café itu ada sebuah taman kecil, donghyuk mengajak iran kesana, setelah sampai donghyuk menatap gadis itu tajam, saat ini iran berpenampilan tidak seperti iran polos ataupun iran yang glamor, iran hanya memakai blazer dengan celana panjang dan sepatu boot yang lucu berwarna senada dengan jubahnya yang coklat susu, dengan rambut panjang nya yang tergerai tentu dengan poni nya yang lurus membuatnya semakin cantik.
 Tapi donghyuk sepertinya masih tidak terima dibohongi oleh iran, “apa lagi yang kau inginkan dariku?” tanya nya dingin, “mianhae” jawab iran sambil menunduk.
 “aku tidak butuh kata maaf, katakan apa maumu dan segera pergi dari sini!” bentak donghyuk,
 “aku hanya ingin mengatakan itu, sudah” jawab iran lalu pergi berlalu meninggalkan donghyuk. Gadis itu menghilang dari pandangan donghyuk, tiba-tiba ada seseorang yang datang dan memukul namja itu.
 Bugg,,,
pukulan yang sangat keras itu membuat donghyuk tersungkur ke tanah.
 “ yakkk …apa masalahmu?!” seru donghyuk sambil memegang bibirnya yang terluka dan sedikit mengeluarkan darah.
“kau bajingan!!” teriak orang itu dan memukul donghyuk lagi.
 “aku tidak tau apa masalahmu, tapi aku tidak terima kau memukuli ku sesuka hatimu jinwoo-ah!!” teriak donghyuk pada orang yang memukulnya tadi, jinwoo. Kini donghyuk balik menyerang jinwoo, ia memukulnya berkali-kali. Terjadilah pergulatan hebat antara kedua manusia itu. Kini mereka sudah babak belur, mereka menghentikan aktivitas saling memukul dan kini mereka hanya duduk di tanah.
“kau boleh memakiku, kau boleh memukulku, tapi jangan pernah berteriak pada adik ku” ucap jinwoo lemas sambil menekuk lututnya dan membiarkan kedua tangannya terpaut. Donghyuk yang sedang mengelap darah yang mengalir dari sudut bibirnya pun terdiam sejenak dan menoleh kearah jinwoo.
 “adikmu? Nugu?” tanya donghyuk tak mengerti.
“seseorang yang baru saja kau usir” jawab jinwoo masih dengan nada yang sama.
 “maksudmu.. iran?” tanya donghyuk lagi, kini jinwoo mengangguk. Membuat donghyuk merutuki dirinya sendiri.
 “jadi, iran adalah adikmu?” donghyuk kembali melontarkan pertanyaan bodoh, tapi jinwoo tidak menjawab pertanyaan itu dan mulai berbicara tentang hal lain.
“aku pikir iran sudah keceplosan untuk mengatakan bahwa ia punya kakak laki-laki, tapi ternyata aku salah” jinwoo tersenyum kecut. Lalu ia meneruskan “ Iran memiliki jantung yang lemah, karena itulah aku mengambil sepedanya, aku tidak ingin dia terus-terusan membuat tubuhnya kelelahan, selama ini jika sepedanya hilang, dia akan mencariku karena iran tau hanya akulah yang akan melakukan hal seperti itu, tapi karena kau, dia tidak melakukan itu” ucap jinwoo,
 “kenapa karena aku?” tanya donghyuk polos.
“dia merasa bahwa kau adalah orang yang bisa diandalkan..” belum selesai kata-kata jinwoo sudah dipotong oleh donghyuk,
 “jadi dia memanfaatkanku?!” tanya donghyuk dengan nada tinggi. Jinwoo menjitak kepala donghyuk, membuat siempunya meringis kesakitan.
 “bukan begitu, babo! Makannya dengarkan dulu!” seru jinwoo, “dia adalah orang yang susah dekat dengan orang lain, dan saat ia sudah menemukan orang yang membuatnya nyaman, ia bahkan akan melupakan orang lain yang dianggap penting baginya, dan kau adalah orang itu, bahkan setelah dia mengenalmu, dia jarang menelfonku, bahkan mengangkat telfonku saja tidak pernah” jinwoo menunduk.
“Sejak ayah dan ibu kami meninggal, ia jadi anak yang pendiam, dia selalu melakukan hal-hal yang aku lakukan, termasuk balapan. Bahkan kau bisa lihat sendiri dia melakukannya lebih baik dariku. dia juga jadi sering menyendiri dan terkadang itu membuatku khawatir” ucap jinwoo.
 “tapi dia bilang orangtuanya berada di jepang?” tanya donghyuk.
 “memang mereka ada di jepang, lebih tepatnya dimakamkan disana. Aku yakin iran tidak mengatakan bahwa orang tua kami berada di jepang untuk bekerja” jawab jinwoo, donghyuk hanya mengangguk.
 “kau juga seharusnya berterimakasih padanya” ucap jinwoo lagi,
 “mwo, berterimakasih untuk apa?” tanya donghyuk,
 “berterimakasih karena dia membuat mobilmu berjalan lebih cepat” donghyuk membulatkan matanya,
 “ini semua adalah keinginannya, dia sendiri yang ingin bertanding denganmu, dia juga yang ingin mendapatkan mobilmu, bahkan dia mengerjakan mesin mobilmu semalaman tanpa tidur, sendirian” kini donghyuk membulatkan matanya disertai mulut menganga,
“dia juga yang memintaku mengalah denganmu di pertandingan malam itu. Aku akan melakukan apapun untuknya, tapi satu hal yang membuatku sedih adalah setelah kejadian pemadaman lampu di apartemen nya waktu itu, penyakitnya kambuh, jadi ia mengatakan tidak bisa belajar denganmu untuk beberapa hari, itu karena dia dirawat di rumah sakit”, donghyuk menunduk, ia merasa telah menyakiti iran,
 “satu hal yang perlu kau tau” ucap jinwoo menoleh ke arah donghyuk.
 “apa?” tanya donghyuk,
 “ahjusshi yang menelfon iran malam itu, adalah aku” jawab jinwoo. Donghyuk menahan tawa nya, namun jinwoo segera menjitak kepalanya membuat donghyuk mengaduh kesakitan. Sambil mengusap-usap kepalanya donghyuk bertanya, “bagaimana dengan penampilan iran?”,
 “ohh itu, sebenarnya iran yang asli adalah yang baru saja kau lihat tadi, jika kau melihat iran yang berkaca mata itu hanya iran palsu dengan style hasil rekayasa ku. Sedangkan iran yang balapan denganmu waktu itu adalah karya anak-anak team A, dan sebenarnya mata iran baik-baik saja” jelas jinwoo.
“hahaha seleramu rendah sekali, mwo? Jadi kornea mata nya tidak tergores?” tanya donghyuk, dibalas anggukan oleh jinwoo.
“ah iya saat seoul underfast..” donghyuk belum menyelesaikan kalimatnya sudah dijawab oleh jinwoo yang seakan mengerti.
 “itu juga kemauan iran, mesin yang dipasangkan pada mobilmu sebenarnya adalah mesin mobilnya yang akan aku gunakan untuk acara itu, tapi iran juga yang merancangnya dengan memodifikasi mesin turbojet. dia ingin kau menang dengan mudah, jadi dia melarang anak-anak team A untuk datang ke fest itu” tambah jinwoo.
“jadi sebenarnya aku tidak benar-benar menang?” tanya donghyuk.
 “tidak juga, aku bahkan juga sudah berfikir untuk tidak balapan lagi, aku melihat skill dalam dirimu donghyuk-ah. Kau ini sebenarnya hebat” ucap jinwoo.
“mwo? Kau memujiku jinwoo-ah?” donghyuk tampak bersemangat.
“ani.. itu yang dikatakan iran padaku” jawab jinwoo dingin membuat donghyuk sedikit menekuk wajahnya.
 “hei jangan memasang wajah seperti itu, itu menakutkan! Aku masih normal dan masih menyukai yeoja!” seru jinwoo.
“apa maksutmu? Kau fikir aku doyan dengan namja macam dirimu, jangan bermimpi jinwoo-ah!” seru donghyuk kesal.
 “lagipula kau juga harus mempertanggung jawabkan bibirmu yang seudah sembarangan mencium adik ku!” seru jinwoo lagi membuat  donghyuk membulatkan matanya seolah tak percaya kenapa jinwoo bisa tau tentang hal itu.
“iran yang memulainya duluan jinwoo-ah!!” seru donghyuk membela diri.
Skip>>
Pagi itu donghyuk masih setia pada bantal dan selimut di kamarnya. Tiba-tiba sebuah panggilan dari ponselnya membuatnya terbangun,
 “yeoboseyoo… hoammm” sapa donghyuk dengan mata masih sedikit tertutup.
“cepat lah.. pesawat kita akan take off 15 menit lagi!!” seru seseorang diseberang telfon, B.I.
 “mwo?” donghyuk yang tersadar segera bangkit dan berlari menuju kamar mandi dan bersiap ke bandara, ia membuka kado yang pernah diberikan iran padanya waktu itu, sebuah sweater lucu berwarna merah, dengan sebuah surat yang terdapat di dalam kotak itu
Aku harap aku mengingatnya, bahwa kau tidak menyukai udara yang dingin J
Donghyuk tersenyum dan segera memakai sweater itu. Aku harap kita segera bertemu iran-yyaucap donghyuk dalam hati. Ia pun bergegas menuju ke bandara.
Team A dan Team B akan berangkat ke global underground Amerika. Mungkin kalian akan bertanya bagaimana bisa Team A ikut di global underground padahal mereka tidak ikut seoul underfast? Jawabannya karena mereka mempunyai gembok dan kunci untuk masuk ke global underground, jinwoo dan iran tentunya. Mereka berdua sebenarnya adalah crew dari acara tersebut karena mereka adalah pembalap yang cukup diperhitungkan di dunia balap internasional. Sehingga mereka memiliki hak veto untuk menentukan siapa yang boleh masuk di global underground dan siapa yang tidak boleh.
 Mereka sudah berkumpul di bandara tinggal menunggu donghyuk, cukup lama donghyuk baru datang dengan napas tersenggal-senggal karena berlari. “ayo pesawat kita akan segera take off!” seru seungyoon. semuanya mengangguk dan menuju ke pesawat. Mereka bersantai di pesawat, ada yang tidur, bermain game, makan, dsb. Donghyuk sedang duduk sendirian menatap keluar jendela, seharusnya ia duduk dengan junhwae tapi junhwae sedang di toilet jadi dia sendirian. Tiba-tiba seorang berseragam pilot mendekat kepadanya. “mr. kim dong hyuk, seoul underfast’s 1st winner?” ucap pilot tersebut membuat donghyuk menoleh kearahnya.
 “iran?” ucap donghyuk tak percaya bahwa iran yang memakai seragam pilot tersebut. Iran tersenyum, donghyuk lalu menyuruhnya duduk disampingnya, iran menurut.
“kau memakainya?” tanya iran yang sadar bahwa donghyuk memakai sweater darinya.
“tentu saja, ini kan darimu” donghyuk menjawabnya dan tersenyum.
“bagaimana kau bisa memakai seragam pilot?” tanya donghyuk yang merasa aneh dengan penampilan iran.
 “apa jinwoo-oppa tidak mengatakannya padamu?” donghyuk menggeleng.
 “aku memang seorang co-pilot, aku menyelesaikan pendidikan pilotku bahkan sebelum masuk ke sekolahmu” jawab iran.
 “woahhh” donghyuk terlihat terpukau.
 “bagaimana kalau suatu hari kita balapan dengan pesawat?” tawaran yang aneh dari iran, membuat donghyuk menaikkan sebelah alisnya.
“bagaimana jika sebelum balapan kita melakukan ini?”
 chuuuuu~
Dari sound di pesawat, “yakkk kim dong hyukk !!! jangan cium adik ku lagi !!! atau kau akan mati !!!”


-THE END-

Thanks For Read My Amburadul Story Guys..... Love You.. Muah... Muahhhh... :*

0 komentar:

Posting Komentar