Cast : Team B – Kim Dong
Hyuk
Kim Iran
Team A - Kim
Jinwoo
And other
cast of Who Is Next ( Team A and Team B)
Genre : Hip-Hop *lolol
Inspiration by : Ahmad Al Ghazali
Mario
Maurer
Kwon
Gaho
“tidak usah malu, aku
tau kau terpesona melihatku seperti ini, aku bisa memberimu lebih kalau kau
mau” ucap donghyuk membuat iran sewot “dasar mesum!” teriak yeoja itu lalu
berlalu ke kamar mandi setelah meletakkan baju yang dibawanya tadi di meja.
Part 2
Begins...
“yakkk.. aku kan
hanya menawarkan” balas donghyuk. Dan mendapat jawaban sebuah teriakan dari
kamar mandi “andwe!!” donghyuk sedikit tertawa mendengar teriakan iran. “memangnya
apa yang dipikirkannya?” gumam donghyuk.
Beberapa saat kemudian iran keluar dari kamar mandi, ia juga
sudah terlihat segar dengan rambut panjang yang tergerai karena ia baru saja
keramas, dengan hanya memakai kaos dan celana sedikit diatas lutut, membuat ia
telihat berbeda. Donghyuk yang sudah berganti pakaian memakai kemeja dan celana
panjang yang diberikan iran tadi memandang iran tanpa berkedip, seakan melihat
pemandangan yang menakjubkan didepannya. Tapi segera iran membuyarkan
lamunannya, “apa kau lapar?” tanya yeoja itu.
“ya… sedikit” jawab
donghyuk. Iran mengangguk.
“ aku akan membuatkan makanan untukmu, tapi aku hanya punya
pasta, kau mau?” tanya iran lagi.
“terserah kau saja” jawab donghyuk. Iran mulai memasak pasta
untuknya dan donghyuk. Donghyuk yang merasa bosan dengan acara tv mulai
berpindah kearah iran.
“kau cantik saat
seperti itu” ucap donghyuk tiba-tiba membuat iran menghentikan aktivitasnya
sejenak. “kenapa kau tidak berpenampilan seperti itu saja saat pergi ke
sekolah?” lanjut donghyuk.
“aku harus memakai
seragam jika pergi ke sekolah, bukan seperti ini” jawab iran masih sibuk dengan
kegiatan memasa” lanjutnya lagi.
Iran tertawa renyah “kenapa aku harus jadi populer? Aku suka
seperti ini, menjadi biasa saja, tidak banyak orang yang mengenalku, dengan
begitu hidupku jadi tenang” jawab iran.
“tapi bukankah
memiliki banyak teman akan lebih menyenangkan?” tanya donghyuk lagi.
“memang, tapi aku
menyukai hidupku yang sekarang. Lagipula aku tidak akan diperbolehkan memakai
softlens” jawab iran.
“memangnya kenapa?”
tanya donghyuk penasaran.
“kornea mataku
sedikit tergores, jika aku memakai softlens mataku bisa iritasi dan aku akan
buta” jelas iran. “bisakah untuk tidak membahas ini lagi?” pinta iran. Donghyuk
mengangguk.
~~
“sudah matang. Ayo makan!” seru iran. Donghyuk tersenyum
“woahhh sepertinya sangat enak” ia langsung menyerobot pasta nya, dan mereka
berdua mulai makan. Selesai makan iran mencuci piring kotor. “iran.. ayo kita
belajar” ajak donghyuk.
“kau semangat sekali,
baiklah” jawab iran sambil tersenyum manis membuat donghyuk ternganga beberapa
saat,”neomu yeoppo” gumam donghyuk terpesona pada senyum yang baru pertama kali
dilihatnya dari bibir yeoja itu.
Iran mulai membuka beberapa buku, kali ini donghyuk
memperhatikan dengan serius setiap perkataan iran tentang pelajaran. Sesekali
iran memberikan soal untuk dijawab oleh donghyuk, dan sesekali pula donghyuk
curi-curi pandang ke arah iran. Memang masih banyak yang belum donghyuk
mengerti, tapi iran tetap sabar bahkan jika ia harus menjelaskan ulang.
Sejak malam itu, donghyuk sangat serius belajar, setiap
malam ia belajar bersama iran, disekolah ia juga sudah jarang tertidur dijam
pelajaran. Ia berjanji pada iran, jika ia mengantuk ia akan tidur pada saat
istirahat. Dan saat jam masuk pelajaran, iran akan membangunkannya, donghyuk
juga jadi lebih disiplin misalnya tidak pernah lagi datang terlambat dan
sebagainya. Nilai-nilai donghyuk juga semakin lama semakin baik. Ia juga sudah
jarang membuat guru-guru marah. Sejak itu juga iran sudah mulai melunak pada
donghyuk, ia tak sedingin seperti pada awal bertemu, ia juga sering tersenyum
pada donghyuk.
knya.
“ yakk maksudku tidak berpenampilan terlalu cupu seperti
biasanya” balas donghyuk. Iran tersenyum kecut “aku suka penampilanku, haruskah
aku merubahnya?” tanya iran.
“ne! kau bisa membiarkan rambutmu tergerai begitu, dan kau
bisa juga memakai softlens. Kau pasti akan sangat populer
Malam ini seperti biasa donghyuk pergi ke apartemen iran,
tapi kali ini ia membawa teman-temannya B.I, Bobby, Jinhwan, Junhwae,
Yoonhyung. Donghyuk memencet bel pintu apartemen iran. Tak berapa lama iran
membuka pintu, senyum donghyuk merekah.
“bisakah mereka ikut belajar?” tanya donghyuk, iran
tersenyum “tentu saja” jawabnya. Mereka ber-6 dengan seksama mendengarkan apa
yang dijelaskan iran, mengerjakan soal-soal yang diberikan iran, sambil
sesekali bercanda. Melontarkan beberapa lelucon membuat semuanya tertawa atau
sekedar melakukan hal konyol.
“pantas saja donghyuk cepat pintar, guru nya saja sangat
baik” kata yunhyung membuat semuanya memandang kearahnya.
“iya benar, kalau tau
begini dari dulu aku duluan yang minta di privat oleh iran” tambah jinhwan.
“aku pasti juga cepat pintar kalau terus berduaan bersama
iran” kata junhwae membuatnya mendapat beberapa jitakan dari hyung-hyung nya
karena dia yang paling muda di team B. Mereka belajar hingga hampir tengah
malam, dan mereka memutuskan untuk pulang.
Skip>>
Semenjak dimentori oleh iran donghyuk jadi rajin berangkat
pagi-pagi ke sekolah, saat berjalan dari parkiran, ia melihat iran sedang
berbincang dengan beberapa satpam. Lalu iran terlihat meninggalkan satpam itu
dan berjalan menuju kelas dengan wajah yang tampak ditekuk. Donghyuk mengejar
iran sampai di koridor sekolah.
“ada apa?” tanya
donghyuk begitu mendapati iran, “sepedaku tidak ditemukan” jawab iran sedih,
donghyuk juga tampak sedih mendengarnya, beberapa hari sejak sepeda iran hilang
di parkiran, iran pergi ke sekolah naik bus, kadang donghyuk mengantarkannya
pulang, namun kadang juga iran menolak dengan alasan tidak ingin merepotkan.
Walaupun kalau dipikir-pikir lebih baik naik bus karena jarak apartemen iran
dengan sekolah cukup jauh.
“sudahlah tidak apa-apa. Nanti aku belikan kau sepeda yang
lebih bagus” kata donghyuk menghibur. “tidak semudah itu donghyuk-ah! Aku tau
kau memang orang kaya, tapi kau tidak perlu membelikanku sepeda baru” jawab
iran, “aku hanya ingin naik sepeda itu” gumam iran. Donghyuk merasa bersalah,
ia tak tau kalau tawarannya kali ini membuat iran benar-benar tersinggung.
Pelajaran sudah selesai, hari sudah semakin sore, iran dan
donghyuk masih tinggal di kelas dengan beberapa siswa yang juga mulai
meninggalkan kelas. Iran masih membereskan buku-buku nya sampai kegiatannya
terhenti saat donghyuk tiba-tiba menoleh ke belakang, kearahnya. “apa?” tanya
iran. “ehmm malam ini aku tidak bisa datang” kata donghyuk sambil menggaruk
tengkuknya yang tak gatal dan terlihat canggung. “terserah kau saja” balas
iran. Donghyuk tersenyum.
“aku pulang duluan”
seru donghyuk saat B.I sudah menunggunya di depan pintu kelas. Iran hanya
menatap kepergian donghyuk tak berkomentar.
Skip>>
“berapa yang berani kau tawarkan?” tanya seungyoon.
“$350” jawab bobby.
” Bagaimana kalau yang lain?” tanya taehyun penuh arti.
“apa?” tanya donghyuk.
“pacarmu” jawab jinwoo santai.
“a..apa maksudmu?” tanya donghyuk lagi.
“aku tau kau sedang dekat dengan seorang gadis berkacamata”
jawab jinwoo lagi.
“dan ehmm….. cupu”
tambah mino.
“kalau tidak salah namanya kim iran?” kata seungyoon sambil
melihat pad nya, lalu menunjukkan sebuah foto iran pada donghyuk membuat nya
terkejut dan teman-temannya pun demikian. “bagaimana? Ini akan sangat menarik”
ucap jinwoo dengan tatapan tajam disertai senyuman yang sulit diartikan.
Donghyuk dan teman-temannya terlihat berfikir.
“baiklah, jika aku menang, jangan pernah kalian mengingatnya
lagi” kata donghyuk tegas.
Balapan itu terjadi lagi. Kali ini donghyuk melawan jinwoo, jinwoo
adalah lawan yang berat. Dia adalah salah satu pembalap profesional papan atas
dikalangan underground. Dia bahkan pernah memenangkan tokyo drift
3xberturut-turut. Teman-teman donghyuk sedikit khawatir karena kali ini bukan
hanya lawan donghyuk yang berat tapi juga taruhannya yang sangat diluar dugaan.
Donghyuk terus mempercepat laju mobilnya begitu juga dengan jinwoo. Balapan
yang sengit terjadi cukup lama. Hingga diputaran terakhir, jinwoo sudah jauh
beberapa meter didepan donghyuk karena mobil yang dipakai nya adalah SSC Ultimate Aero yang jauh diatas Aston Martin One-77 milik donghyuk.
Donghyuk cukup panik
dengan keadaan ini. tapi anehnya saat mendekati garis finsih, jinwoo justru
mengerem mobilnya dan membiarkan donghyuk menang. Semua orang bersorak untuk
donghyuk, terutama teman-temannya. Sedangkan jinwoo hanya santai tidak terdapat
kekecewaan karena kalah atau semacamnya.
Dia menuju kearah donghyuk “kau hebat , chukkae” kata jinwoo
sambil menjabat tangan donghyuk. Lalu dia membisikkan sesuatu di telinga
donghyuk “pertarungan yang sesungguhnya baru akan dimulai, persiapkan dirimu
untuk itu” jinwoo menepuk pundak donghyuk dan pergi bersama team A dengan
senyum seakan sesuatu yang spektakuler akan terjadi nanti.
Kata-kata itu terus terngiang di telinga donghyuk. Kini ia
sedang diam di kelas seorang diri sampai akhirnya seseorang masuk ke dalam
kelas, iran. Betapa bahagianya donghyuk melihat iran saat itu, ia langsung
menghambur ke arah iran dan memeluknya. “terimakasih telah datang. Kau tidak
boleh pergi dariku” ucap donghyuk, “apa maksudmu?” tanya iran heran. “donghyuk
melepas pelukannya dan memegang pundak iran, “ aku hanya ingin kau tetap disampingku.
Mulai hari ini aku akan mengantarmu setiap hari, kau tidak boleh naik bus lagi
kemanapun” lanjutnya lagi, “hahaha kau ini lucu sekali” jawab iran lalu menuju
kearah bangkunya.
Benar saja donghyuk tak membiarkan iran pergi sedikitpun
darinya, bahkan donghyuk mengikuti iran sampai ke kamar mandi, dan hasilnya dia
dilempari sepatu oleh siswi-siswi.
“ayo pulang!” seru donghyuk sambil menarik tangan iran dan
membawanya masuk dalam mobil. Iran hanya menurut saja tanpa perlawanan.
Sesampainya di apartemen, iran mulai buka suara “sebenarnya kenapa kau ini?”
tanya nya.
“aniya, aku hanya ingin melakukan hal itu saja padamu”
jawabnya. “huh dasar . apa kau sedang mencoba melindungku dari sesuatu?”
tanya iran lagi. “kenapa kau jadi
percaya diri sekali?” ucap donghyuk balik bertanya. “jika tidak yasudah” balas
iran. Dalam hati donghyuk berkata iya,
aku tidak ingin mereka melakukan sesuatu yang buruk padamu.
Skip>>
“ini kan hari sabtu, kenapa kau datang ke sini, aku sedang
tidak ingin belajar, aku ingin tidur” ucap iran yang mendapati donghyuk berdiri
di depan pintu apartemennya.
“aku juga tidak ingin belajar” jawab donghyuk.
“lalu?” tanya iran.
“aku ingin menginap
disini” jawab donghyuk cepat membuat iran yang terkejut tidak melakukan
perlawanan apapun saat donghyuk sudah berhasil menerobos masuk ke apartemennya.
“sebenarnya apa maumu?” tanya iran penuh selidik, tetapi
donghyuk tidak menggubrisnya sama sekali, ia justru sibuk mencari tempat dan
posisi yang nyaman untuk tidurnya.
“sebaiknya aku tidur
di ranjang atau disofa? Ah di ranjang mungkin lebih baik”
“bisakah kau
membuatkan ku susu sebelum aku tidur?”
donghyuk berceloteh sendiri sambil mondar-mandir di kamar iran .
“yak donghyuk-ah!”
iran mulai kesal dengan tingkah donghyuk yang tidak memperhatikannya sama
sekali.
“kau harus memberiku
selimut yang hangat karena aku tidak suka dingin” ucap donghyuk pada dirinya sendiri tidak
berharap iran menjawabnya.
“kim donghyuk ! keluar
dari kamarku !!” bentak iran yang sudah sangat emosi pada donghyuk.
Seketika donghyuk menatap ke arah iran dengan pandangan
takut.
“ke…kenapa kau
mengusirku?” tanya donghyuk sedikit bergetar dan polos.
“karena kau tidak mendengarkanku!” jawab iran dingin.
Kini donghyuk mulai
kembali menjadi dewasa, begitulah dia, kadang kekanak-kanakan tapi disaat ia
harus menjadi dewasa ia akan melakukannya. Donghyuk mendekat ke arah iran,
menatap lekat wajah gadis itu berharap matanya bisa bertemu dengan mata si
gadis, namun iran masih terus mengalihkan pandangannya dan tidak mau menatap
donghyuk. Donghyuk kini memegang bahu gadis itu dan menuntut agar si gadis
menatapnya. Dan berhasil, iran mulai membalas tatapan donghyuk dari jarak yang
lumayan dekat itu.
“apa kau benar-benar ingin tau apa mauku?” tanya donghyuk
lembut dan dijawab segera dengan anggukan oleh iran.
Lalu donghyuk
tersenyum “ayo kita ke ranjang” ucap donghyuk membuat iran menatapnya dengan
tatapan kau gilauntuk beberapa detik
setelah tersadar gadis itu pun memukul dada donghyuk dan mendorongnya “dasar
mesum!”.
Iran meninggalkan
donghyuk keluar dari kamar, namun donghyuk mengejarnya.
“hei kau ini salah paham, maksudku tadi ayo kita duduk di
ranjang dan aku akan menceritakannya padamu.
Kenapa kau selalu menganggapku namja mesum? Padahal menciummu saja aku belum
pernah” kata donghyuk panjang lebar.
Iran berbalik, ia menyilangkan kedua tangannya di depan dada
“tidak perlu di ranjang, sekarang jelaskan padaku” iran menuntut.
Donghyuk membuang
napasnya berat “hah.. baiklah akan aku ceritakan” donghyuk mulai duduk di sofa,
diikuti oleh iran.
“sebenarnya aku malu
mengatakan ini” ucap donghyuk lagi membuat iran semakin tak sabar, “cepat
ceritakan!” bentak iran membuat donghyuk sedikit menelan ludahnya.
“ehhh sebenarnya aku
ini pembalap underground, kau tau hot wheels kan?” iran menggeleng.
“uhh hot wheels itu
balapan untuk mendapatkan uang, kami balapan dengan mobil balap di jalanan
bukan di sirkuit” iran mengangguk tanda mulai mengerti.
Lalu donghyuk melanjutkan lagi, “kau tau teman-temanku? B.I,
Bobby, Jinhwan, Junhwae, Yunhyung. Kami semua adalah pembalap liar. Aku dan
teman-temanku sering disebut team B” lau iran menyeka “lalu team A?”, dengan
raut wajah sedikit kesal donghyuk melanjutkan “nahhh itu dia… team A adalah
musuh bebuyutan kami, mereka selalu menganggap kami lebih rendah dibanding
mereka jadi kami disebut team B. tapi masalahnya bukan itu, biasanya kami
bertaruh dengan uang, tetapi kemarin…”.
Belum selesai donghyuk bercerita tiba-tiba lampu apartemen
iran yang sudah tua itu mati. Membuat iran seketika menjerit ketakutan, dan
dengan sigap donghyuk memeluknya. “tenanglah, tidak apa-apa aku ada di sini”
ucap donghyuk menenangkan.
Hikss.. hiksss..
terdengar suara isakan tangis yang donghyuk yakini berasal dari iran. “hei
jangan menangis. Aku tidak akan meninggalkanmu” ucap donghyuk sambil mempererat
pelukannya dan mengusap rambut iran.
Kriinnggg… suara
telephone terdengar sedikit mengagetkan. Iran segera meraihnya karena terletak
di sebelah sofa tentu dengan sedikit meregangkan pelukannya dengan donghyuk.
“yeoboseyo?”
Nona iran anda
baik-baik saja?Tanya seseorang dari seberang sana yang mungkin sudah hafal
kalau iran takut akan gelap.
“ne, ahjussi aku tidak apa-apa, disini ada temanku, semuanya
baik-baik saja, gomawo karena mengkhawatirkanku”
Ah syukurlah, maaf
nona mungkin ini akan sedikit lama karena trafo diluar rusak dan sekarang
sedang hujan jadi mungkin agak sulit diperbaiki, tapi aku senang mendengar ada
seseorang yang menjaga anda, kalau begitu anyeong nona….
“ne.. anyeong”
Iran menutup telfonnya, “nuguya?” tanya donghyuk.
“ah itu.. ahjussi
penjaga apartemen ini, dia bilang trafonya rusak jadi ini akan sedikit lama” terdengar
suara yang sedikit parau dari iran. Donghyuk mengerti bahwa gadis yang sedang
dipeluknya ini takut dengan gelap. Donghyuk menyalakan lampu dari handphone nya
dan menuntun iran menuju ke kamarnya.
“sebaiknya kau tidur,
ini sudah semakin larut. Aku akan tidur di sofa” ucap donghyuk setelah
memakaikan selimut pada iran. Namun saat donghyuk akan beranjak pergi, iran
menahan tangannya membuat donghyuk kembali menatap iran yang hanya terlihat
remang-remang karena hanya ada cahaya dari ponsel.
“donghyuk tidur
disini saja …disebelah iran, iran takut sendirian” suara iran seperti seorang
anak kecil yang minta dibelikan es krim.
Donghyuk pun mengangguk lembut, lalu ia mulai membaringkan
tubuh nya disamping iran. Ia dapat melihat iran tersenyum, tanpa diduga iran
langsung memeluk donghyuk dan membuat namja itu terkejut, “aku tidak peduli kau
akan mengataiku apa besok, tapi biarkan begini untuk beberapa saat, nanti saat
aku tertidur aku akan melepaskannya” ucap iran membuat donghyuk tak berkomentar
apapun, ia hanya membiarkan tubuhnya dipeluk bagaikan guling oleh iran.
Tak berapa lama iran
benar-benar tertidur. Donghyuk sadar akan hal itu, ia melepas kaca mata yang
dipakai iran dan menaruhnya pada meja di sebelah ranjang kecil iran. sepertinya
iran akan mengubah posisi tidurnya dengan mulai melepaskan pelukan tangannya
pada donghyuk, iran mulai berbalik dan membelakangi donghyuk kini.
Anak ini benar-benar
menepati kata-katanyabatin donghyuk, namun seperti tidak rela pelukannya
dilepaskan oleh iran kini donghyuk mulai miring ke arah iran dan memeluknya
dari belakang, semakin mempererat selimut untuk menghangatkan badan iran dan
juga dirinya “aku tidak akan membiarkanmu melepaskanku” gumam donghyuk sambil
tersenyum.
Malam kini telah berganti pagi, kedua manusia itu belum
menunjukkan tanda-tanda akan membuka mata. Hari ini memang hari minggu sehingga
mereka juga tidak berangkat ke sekolah. Cukup lama memang hingga waktu
menunjukkan pukul 09.00 KST.
Iran mulai melengguh dan mengerjap-ngerjapkan matanya,
seperti merasa terlalu nyaman ia kembali menutup matanya. Namun seketika ia
membuka matanya lebar menyadari bahwa seseorang membuatnya semakin nyaman dalam
posisi tidurnya sekarang, seseorang yang memeluknya sepanjang malam, donghyuk.
Iran perlahan melepaskan tangan donghyuk dari tubuhnya, namja itu melengguh
seakan tak ingin sadar, iran membalikkan badannya menghadap donghyuk berharap
tenaganya semakin kuat untuk melepaskan diri dari namja itu, namun sayang
dengan posisi saling berhadapan donghyuk justru leluasa memeluk iran lagi. Iran
meronta namun donghyuk justru semakin tidak mau melepaskan iran. Iran tidak
bisa terus-terusan seperti ini, ia mulai kehabisan napas. Akhirnya ia menemukan
sebuah inisiatif yang cukup gila.
Chu~
gadis itu mencium
bibir donghyuk sekilas membuat donghyuk langsung membuka matanya dan melepaskan
pelukannya pada iran sehingga iran bisa bangun. Iran mencoba menemukan kaca
matanya lalu memakainya. Saat itu donghyuk juga bangun dan duduk disebelah
iran, masih diatas ranjang, kedua
manusia itu hanya diam tak ada yang memulai pembicaraan, donghyuk masih shock
dengan apa yang dilakukan iran barusan dengan terus memegang bibirnya,
sedangkan iran yang mulai jenuh berada di ranjang lalu beranjak bangun dan
turun dari ranjang namun donghyuk menahan tangannya membuat gadis itu
mengurungkan niatnya untuk pergi.
“apa?” tanya iran
polos.
“kau.. ayo kita
lakukan lagi!” seru donghyuk seketika menarik iran yang masih belum percaya
sepenuhnya tentang yang diucapkan donghyuk barusan langsung terjerembab jatuh
di dada bidang namja itu lagi, dengan cekatan donghyuk membalik posisi sehingga
kini iran berada di bawahnya.
Iran
mengerjap-ngerjapkan matanya karena akibat ulah donghyuk kini kacamatanya
sedikit terlepas dan bergeser membuat nya mengalami sedikit kesulitan melihat.
Donghyuk tidak tinggal diam, ia lalu melepaskan kacamata yang dipakai iran
sambil terus mencengkeram pergelangan tangan gadis itu sehingga membuatnya tak
bergerak. Setelah meletakkan kacamata iran di meja donghyuk langsung saja
bergerak agresif dengan mencium bibir gadis itu, ia melumatnya dengan lembut,
dan meletakkan kedua tangannya di samping kepala iran untuk menopang tubuhnya.
Iran tak membalas, namun ia juga tak memberontak. Ia pasrah dengan apa yang
dilakukan donghyuk sekarang, bahkan ia tak memejamkan matanya dan bisa melihat
donghyuk yang sepertinya sangat menikmati ciuman itu. Cukup lama donghyuk
mencumbu bibirnya hingga ia melepaskan nya juga dengan sangat lembut. Donghyuk
lalu duduk disamping iran, iran pun bangun dan mengikuti donghyuk.
“mianhae..”ucap namja
itu menyesal. Iran hanya tersenyum “gwenchana” jawabnya. Lalu mereka pun melanjutkan aktivitas
masing-masing seperti mandi, makan dsb.
Skip >>
Saat mereka berdua sedang belajar, iran tak sengaja
memanggil nama donghyuk dan donghyuk memanggil nama iran secara bersamaan.
“ah kau duluan saja”
kata iran.
“aku hanya ingin
mengatakan, untuk beberapa hari ke depan mungkin aku tidak bisa belajar
denganmu.. “ ia menghentikan sejenak kalimatnya, sedikit memberi jeda untuk dan
melihat ekspresi iran yang hanya diam, ia pun melanjutkan.
“bukan apa-apa, aku
hanya sedang mempersiapkan diri untuk seoul underground fast. Apa kau
mengijinkannya?” lanjutnya lagi disertai sebuah pertanyaan yang membuat iran
menjadi serius memperhatikannya.
“kenapa bertanya
padaku, masalah balapan, itukan tidak ada hubungannya denganku” jawab iran
seakan ia tak punya hak melarang donghyuk,
“aku pikir akan lebih
baik saat kau memberiku ijin” balas namja itu.
“waeyo?” tanya iran.
“aku senang saat diperhatikan olehmu” jawab donghyuk polos.
Iran tersenyum “
baiklah aku mengijinkannya” ucap iran sambil mengelus kepala donghyuk.
“gomawo. Tadi kau ingin mengatakan apa?” tanya donghyuk
teringat bahwa tadi iran juga ingin mengatakan sesuatu.
“ohh itu, tadi aku
ingin mengatakan untuk beberapa hari ke depan aku juga tidak bisa belajar
denganmu. Tapi kebetulan sekali kau sudah mengatakannya lebih dulu” jawab gadis
itu tersenyum.
Benar saja beberapa hari setelah itu mereka berdua , iran
dan donghyuk tidak belajar bersama-sama, donghyuk juga tidak mengantarkan iran
pulang lagi. Dia benar-benar serius berlatih untuk balapannya di seoul
underground fast, sebuah acara tahunan yang diadakan bagi pada pembalap maupun
drifter dengan spesialisasi masing-masing tentunya, dan pemenang dari balapan
tersebut akan direkrut menjadi peserta untuk mengikuti global underground di amerika.
Skip >>
Setelah beberapa hari berlatih, kini tinggal D-1 untuk donghyuk
mengikuti seoul underfast. Malam itu ia sedang berkumpul bersama teman-temannya
di jalanan yang biasa ia pakai untuk balapan, saat sedang berbincang dan
bercanda dengan teman-temannya tiba-tiba terdengar suara mobil balap mendekat.
Itu adalah mobil taehyun dari team A. ia turun dari mobil 9ff GT9-R nya dan menghampiri team B.
“mau apa?” tanya B.I tanpa
basa-basi.
“sebelum seoul underfast yang dilaksanakan besok, kami ingin
kau, kim donghyuk, mencoba beradu kecepatan dengan salah satu pembalap tercepat
kami. Jika kau setuju, 2 menit dari sekarang ia akan datang kesini bersama team
A yang lain. Eotohhke?” ucap namja itu seperti menantang.
Yunhyung membisikkan
sesuatu ke telinga donghyuk “ah tenang saja pembalap tercepat mereka adalah
jinwoo dan kemarin kau bisa mengalahkannya kan?” donghyuk mengangguk tanda
mengerti apa yang dimaksud yunhyung adalah untuk menerima tantangan itu.
“baiklah akan kulakukan!” seru donghyuk.
Benar saja tak lama setelah donghyuk menyetujui tantangan
itu, beberapa mobil balap melaju kearah mereka, anak-anak team B sudah sangat
mengenal mobil-mobil itu namun ada satu mobil yang asing menurut mereka berada
paling belakang, mobil jenis Ferrari LaFerrari dan diperkirakan memiliki 2 NOS yang dapat membuatnya melaju kencang.
Team A keluar dari mobil mereka masing-masing tentunya setelah mereka memarkir
mobil mereka, namun pemilik mobil asing tadi tidak keluar dari mobilnya , membuat
team B sedikit penasaran siapa yang ada di dalam mobil tersebut.
Seungyoon sadar dengan suasana itu, langsung ia buka suara
“ne. orang yang ada di mobil itu yang akan bertarung dengan donghyuk, Tanpa NOS!”
sambil menunjuk mobil asing berwarna merah itu dengan memberikan penekanan pada
kata terakhir.
“jika kami menang,
kami ingin mobil itu” kini jinwoo yang berbicara sambil menunjuk mobil
donghyuk. Donghyuk hanya terdiam ia berpikir jika mobilnya diambil, ia akan
balapan dengan apa besok, ia sedikit keberatan dengan persyaratan itu, tapi ini
demi harga diri iapun menyetujuinya begitu saja membuat teman-temannya sedikit
khawatir, apalagi ini pertama kalinya donghyuk akan duel dengan orang yang
bahkan ia tidak tau wujudnya.
Kedua mobil yang saling beradu gas itu sudah berada di garis
start. Balapan pun dimulai, kedua mobil saling menyalip, tidak ada yang mau
mengalah diantara keduanya. Balapan berlangsung sekitar 15 menit, kini sebuah
mobil Ferrari merah buatan Italy sudah terlihat dari garis finish, namun mobil
donghyuk belum juga terlihat. Teman-teman donghyuk pun cemas. Sedangkan team A
hanya memasang senyum penuh kemenangan. Dan……wessstttttt mobil asing itu sudah
melewati garis finish. Baru diikuti mobil donghyuk dengan selisih waktu
hampir 30 detik. Donghyuk keluar dari
mobilnya dengan wajah kesal dan tentu saja kecewa, apa yang ditakutkannya akan
terjadi, mobil kesayangannya, yang akan ia gunakan untuk seoul underfast, harus
ia serahkan pada musuh bebuyutannya team
A.
Jinwoo berjalan kearah mobil yang mengalahkan donghyuk tadi.
Pintu mobil itu perlahan terbuka menampakkan sebuah kaki jenjang yang menapak
di jalan dengan high heels warna hitam yang elegan. Hingga sepenuhnya
pengendara mobil itu keluar, membuat semua orang yang berada disitu terkejut
terutama donghyuk. Gadis dengan dress bermotif leopard diatas lutut yang
memperlihatkan lekuk tubuh indahnya dengan dipadu make up minimalis namun tegas
itu digandeng sekaligus dipeluk pinggangnya oleh jinwoo dengan mesra menuju
kearah donghyuk yang masih mematung ditempat. Gadis itu berdiri tepat dihadapan
donghyuk. Tenggorokan donghyuk seakan tercekal membuatnya tak bisa berbicara
lancar seperti biasanya.
“i..ir..iran..?” ucap namja itu terbata-bata. Gadis yang
dipanggilnya iran itu hanya tersenyum, namun senyum itu bukan senyuman manis
yang biasanya ia berikan pada donghyuk. Senyum itu begitu menyakitkan bagi
donghyuk.
“aku meminta kunci
mobilku, kim dong hyuk-sshi” ucap gadis itu seraya menadahkan tangannya dan
berbicara dengan penuh penekanan membuat donghyuk semakin shock saat iran
berbicara seolah mereka tidak mengenal satu sama lain. Dengan berat hati
donghyuk menyerahkan kunci mobilnya. Dan tentu saja diterima dengan senang hati
oleh iran terlihat dari senyum di bibir merahnya yang sepadan dengan warna
mobil yang dikendarainya tadi. Namun semuanya buyar saat sebuah sirene polisi
terdengar semakin mendekat ke tempat itu. Langsung saja semuanya membubarkan
diri. Team A pergi dengan iran yang membawa mobil donghyuk. Lalu Junhwae segera
menarik donghyuk untuk masuk ke mobilnya dan pergi dari tempat itu.
Skip>>
Hari ini iran tidak masuk sekolah, donghyuk menatap bangku
di belakangnya dengan ekspresi dingin yang sulit diartikan.
“iran tidak masuk?” tanya B.I yang tiba-tiba berada di
belakang donghyuk,
“aku tidak peduli” jawab donghyuk masih saja dengan sikap
dingin. B.I hanya diam tak berani berkata apapun lagi, ia tau donghyuk saat
sedang marah akan semakin menjadi-jadi saat diganggu, jadi ia membiarkannya
saja.
Jam istirahat
donghyuk pergi ke halaman belakang sekolah, ia pergi kebawah pohon yang pernah
menjadi tempatnya dan iran berdua saja sampai sore. Ia menendang beberapa
kerikil disitu untuk melampiaskan rasa kesalnya.
“argggghhhhhh
irannn!!! Kau membuatku gila! Kenapa? Kenapa kau melakukan ini padaku!!!
Arghhhhh!” donghyuk berteriak-teriak sendiri sambil mengacak rambutnya
frustasi.
“kau pembohong!! Aku benci kau!!” teriaknya lagi merasa
terbohongi dengan penampilan polos iran selama ini.
seseorang berlari kearah donghyuk. Dengan napas terengah-engah
ia mengahmpiri donghyuk.
“hahhh… hahhh…..
dong…donghyuk-ah” kata orang yang diketahui bernama jinhwan itu.
“mwoya?” jawab
donghyuk sarkastik.
“ini..” balas jinhwan
sambil memperlihatkan kunci mobil donghyuk. Donghyuk terkejut dan langsung
menyambar kunci mobil yang dibawa jinhwan.
“bagaimana?.. kenapa bisa ada padamu?” tanya donghyuk
bertubi-tubi. Jinhwan menstabilkan napasnya dan menjawab
“ tadi seunghoon mengembalikannya kemari, ia bilang, mereka
tak butuh mobil seperti itu”.
“lalu dimana mobilku
sekarang?” tanya donghyuk tak sabar,
“di parki…” jawab jinhwan singkat bahkan belum diselesaikan
olehnya ia sudah ditinggal berlari oleh donghyuk. “yakk kim donghyuk !!” Walaupun
ia masih lelah tapi ia tetap mengejar donghyuk yang sudah didepan lebih dulu.
~~
Betapa senangnya donghyuk karena mobilnya kembali. Kini
malam yang ia tunggu-tunggu sudah tiba, ia akan mengikuti seoul underfast.
Betapa banyak peserta yang ingin merebut sejumlah hadiah dan trofi dan tentu
saja tiket ke global underground di amerika. Donghyuk terlihat sangat percaya
diri. Acara itu diadakan bagi seluruh peserta dari Asia. Sehingga pengaturan
barisan pun di sesuaikan dengan daerah atau negara masing-masing. Donghyuk
tentu saja berada di kompi south korea. Namun ada yang membuatnya sedikit
bingung, seharusnya anak-anak team A juga
disana sekarang, tapi kenapa tidak ada satupun dari mereka yang menampakkan
bemper mobilnya? pikir donghyuk.
Hingga pertandingan akan dimulai, donghyuk tetap tidak
mendapati anak-anak team A. tapi ia mengikuti saja balapan itu. Saat ia sudah
memacu mobilnya, ia merasakan sesuatu yang berbeda dengan mobilnya. Mobilnya
bahkan dapat melaju 2x lebih cepat dari biasanya. Tentu saja itu menguntungkan
baginya, dan ternyata benar, donghyuk berhasil menang menjadi juara 1 pada
balapan itu. Betapa bahagianya dia dan juga teman-temannya. Ia tak menyangka
bahwa ia akan maju ke global underground. Ahh suatu mimpi yang menjadi
kenyataan bagi donghyuk. Tapi kebahagiaan itu akan lebih lengkap jika iran ada
disampingnya pikir namja itu, sayang iran sudah berubah, menjadi terlalu
berbeda bagi donghyuk.
~~
Kini donghyuk dan teman-temannya sedang merayakan kemenangan
donghyuk di sebuah café. Mereka terlihat begitu bahagia, mereka larut dalam
pesta itu,termasuk donghyuk bahkan ia sampai tak sadar ada seorang gadis yang
mendekat padanya, baru ia tersadar saat gadis itu sudah benar-benar berdiri
dihadapannya.
Bobby teman donghyuk
hampir saja mengusir gadis itu tapi B.I mencegahnya memberi kesempatan bagi
donghyuk menyelesaikan masalahnya.
“chukkaeyo donghyuk-ah. Aku bahagia atas kemenanganmu” ucap
iran sambil memberikan sebuah kotak pada donghyuk tentu saja di sertai senyuman
manis, donghyuk menerima kado itu kasar dan meletakkan nya ke meja dengan
sedikit bantingan, membuat iran hanya menunduk. Lalu donghyuk segera menarik
tangan gadis itu keluar dari café, kebetulan di depan café itu ada sebuah taman
kecil, donghyuk mengajak iran kesana, setelah sampai donghyuk menatap gadis itu
tajam, saat ini iran berpenampilan tidak seperti iran polos ataupun iran yang
glamor, iran hanya memakai blazer dengan celana panjang dan sepatu boot yang
lucu berwarna senada dengan jubahnya yang coklat susu, dengan rambut panjang
nya yang tergerai tentu dengan poni nya yang lurus membuatnya semakin cantik.
Tapi donghyuk
sepertinya masih tidak terima dibohongi oleh iran, “apa lagi yang kau inginkan
dariku?” tanya nya dingin, “mianhae” jawab iran sambil menunduk.
“aku tidak butuh kata
maaf, katakan apa maumu dan segera pergi dari sini!” bentak donghyuk,
“aku hanya ingin
mengatakan itu, sudah” jawab iran lalu pergi berlalu meninggalkan donghyuk.
Gadis itu menghilang dari pandangan donghyuk, tiba-tiba ada seseorang yang
datang dan memukul namja itu.
Bugg,,,
pukulan yang sangat keras itu membuat donghyuk tersungkur ke
tanah.
“ yakkk …apa
masalahmu?!” seru donghyuk sambil memegang bibirnya yang terluka dan sedikit
mengeluarkan darah.
“kau bajingan!!” teriak orang itu dan memukul donghyuk lagi.
“aku tidak tau apa
masalahmu, tapi aku tidak terima kau memukuli ku sesuka hatimu jinwoo-ah!!”
teriak donghyuk pada orang yang memukulnya tadi, jinwoo. Kini donghyuk balik
menyerang jinwoo, ia memukulnya berkali-kali. Terjadilah pergulatan hebat
antara kedua manusia itu. Kini mereka sudah babak belur, mereka menghentikan
aktivitas saling memukul dan kini mereka hanya duduk di tanah.
“kau boleh memakiku, kau boleh memukulku, tapi jangan pernah
berteriak pada adik ku” ucap jinwoo lemas sambil menekuk lututnya dan
membiarkan kedua tangannya terpaut. Donghyuk yang sedang mengelap darah yang
mengalir dari sudut bibirnya pun terdiam sejenak dan menoleh kearah jinwoo.
“adikmu? Nugu?” tanya
donghyuk tak mengerti.
“seseorang yang baru saja kau usir” jawab jinwoo masih
dengan nada yang sama.
“maksudmu.. iran?”
tanya donghyuk lagi, kini jinwoo mengangguk. Membuat donghyuk merutuki dirinya
sendiri.
“jadi, iran adalah
adikmu?” donghyuk kembali melontarkan pertanyaan bodoh, tapi jinwoo tidak
menjawab pertanyaan itu dan mulai berbicara tentang hal lain.
“aku pikir iran sudah keceplosan untuk mengatakan bahwa ia
punya kakak laki-laki, tapi ternyata aku salah” jinwoo tersenyum kecut. Lalu ia
meneruskan “ Iran memiliki jantung yang lemah, karena itulah aku mengambil
sepedanya, aku tidak ingin dia terus-terusan membuat tubuhnya kelelahan, selama
ini jika sepedanya hilang, dia akan mencariku karena iran tau hanya akulah yang
akan melakukan hal seperti itu, tapi karena kau, dia tidak melakukan itu” ucap
jinwoo,
“kenapa karena aku?”
tanya donghyuk polos.
“dia merasa bahwa kau adalah orang yang bisa diandalkan..”
belum selesai kata-kata jinwoo sudah dipotong oleh donghyuk,
“jadi dia
memanfaatkanku?!” tanya donghyuk dengan nada tinggi. Jinwoo menjitak kepala
donghyuk, membuat siempunya meringis kesakitan.
“bukan begitu, babo!
Makannya dengarkan dulu!” seru jinwoo, “dia adalah orang yang susah dekat
dengan orang lain, dan saat ia sudah menemukan orang yang membuatnya nyaman, ia
bahkan akan melupakan orang lain yang dianggap penting baginya, dan kau adalah
orang itu, bahkan setelah dia mengenalmu, dia jarang menelfonku, bahkan
mengangkat telfonku saja tidak pernah” jinwoo menunduk.
“Sejak ayah dan ibu kami meninggal, ia jadi anak yang
pendiam, dia selalu melakukan hal-hal yang aku lakukan, termasuk balapan.
Bahkan kau bisa lihat sendiri dia melakukannya lebih baik dariku. dia juga jadi
sering menyendiri dan terkadang itu membuatku khawatir” ucap jinwoo.
“tapi dia bilang
orangtuanya berada di jepang?” tanya donghyuk.
“memang mereka ada di
jepang, lebih tepatnya dimakamkan disana. Aku yakin iran tidak mengatakan bahwa
orang tua kami berada di jepang untuk bekerja” jawab jinwoo, donghyuk hanya
mengangguk.
“kau juga seharusnya
berterimakasih padanya” ucap jinwoo lagi,
“mwo, berterimakasih
untuk apa?” tanya donghyuk,
“berterimakasih
karena dia membuat mobilmu berjalan lebih cepat” donghyuk membulatkan matanya,
“ini semua adalah
keinginannya, dia sendiri yang ingin bertanding denganmu, dia juga yang ingin
mendapatkan mobilmu, bahkan dia mengerjakan mesin mobilmu semalaman tanpa tidur,
sendirian” kini donghyuk membulatkan matanya disertai mulut menganga,
“dia juga yang memintaku mengalah denganmu di pertandingan
malam itu. Aku akan melakukan apapun untuknya, tapi satu hal yang membuatku
sedih adalah setelah kejadian pemadaman lampu di apartemen nya waktu itu,
penyakitnya kambuh, jadi ia mengatakan tidak bisa belajar denganmu untuk
beberapa hari, itu karena dia dirawat di rumah sakit”, donghyuk menunduk, ia
merasa telah menyakiti iran,
“satu hal yang perlu
kau tau” ucap jinwoo menoleh ke arah donghyuk.
“apa?” tanya
donghyuk,
“ahjusshi yang
menelfon iran malam itu, adalah aku” jawab jinwoo. Donghyuk menahan tawa nya,
namun jinwoo segera menjitak kepalanya membuat donghyuk mengaduh kesakitan.
Sambil mengusap-usap kepalanya donghyuk bertanya, “bagaimana dengan penampilan
iran?”,
“ohh itu, sebenarnya
iran yang asli adalah yang baru saja kau lihat tadi, jika kau melihat iran yang
berkaca mata itu hanya iran palsu dengan style hasil rekayasa ku. Sedangkan
iran yang balapan denganmu waktu itu adalah karya anak-anak team A, dan
sebenarnya mata iran baik-baik saja” jelas jinwoo.
“hahaha seleramu rendah sekali, mwo? Jadi kornea mata nya
tidak tergores?” tanya donghyuk, dibalas anggukan oleh jinwoo.
“ah iya saat seoul underfast..” donghyuk belum menyelesaikan
kalimatnya sudah dijawab oleh jinwoo yang seakan mengerti.
“itu juga kemauan
iran, mesin yang dipasangkan pada mobilmu sebenarnya adalah mesin mobilnya yang
akan aku gunakan untuk acara itu, tapi iran juga yang merancangnya dengan
memodifikasi mesin turbojet. dia ingin kau menang dengan mudah, jadi dia
melarang anak-anak team A untuk datang ke fest itu” tambah jinwoo.
“jadi sebenarnya aku tidak benar-benar menang?” tanya
donghyuk.
“tidak juga, aku
bahkan juga sudah berfikir untuk tidak balapan lagi, aku melihat skill dalam
dirimu donghyuk-ah. Kau ini sebenarnya hebat” ucap jinwoo.
“mwo? Kau memujiku jinwoo-ah?” donghyuk tampak bersemangat.
“ani.. itu yang dikatakan iran padaku” jawab jinwoo dingin
membuat donghyuk sedikit menekuk wajahnya.
“hei jangan memasang
wajah seperti itu, itu menakutkan! Aku masih normal dan masih menyukai yeoja!”
seru jinwoo.
“apa maksutmu? Kau fikir aku doyan dengan namja macam dirimu,
jangan bermimpi jinwoo-ah!” seru donghyuk kesal.
“lagipula kau juga
harus mempertanggung jawabkan bibirmu yang seudah sembarangan mencium adik ku!”
seru jinwoo lagi membuat donghyuk
membulatkan matanya seolah tak percaya kenapa jinwoo bisa tau tentang hal itu.
“iran yang memulainya duluan jinwoo-ah!!” seru donghyuk
membela diri.
Skip>>
Pagi itu donghyuk masih setia pada bantal dan selimut di
kamarnya. Tiba-tiba sebuah panggilan dari ponselnya membuatnya terbangun,
“yeoboseyoo… hoammm”
sapa donghyuk dengan mata masih sedikit tertutup.
“cepat lah.. pesawat kita akan take off 15 menit lagi!!”
seru seseorang diseberang telfon, B.I.
“mwo?” donghyuk yang
tersadar segera bangkit dan berlari menuju kamar mandi dan bersiap ke bandara,
ia membuka kado yang pernah diberikan iran padanya waktu itu, sebuah sweater
lucu berwarna merah, dengan sebuah surat yang terdapat di dalam kotak itu
Aku harap aku mengingatnya,
bahwa kau tidak menyukai udara yang dingin J
Donghyuk tersenyum dan segera memakai sweater itu. Aku harap kita segera bertemu iran-yyaucap
donghyuk dalam hati. Ia pun bergegas menuju ke bandara.
Team A dan Team B akan berangkat ke global underground Amerika.
Mungkin kalian akan bertanya bagaimana bisa Team A ikut di global underground
padahal mereka tidak ikut seoul underfast? Jawabannya karena mereka mempunyai
gembok dan kunci untuk masuk ke global underground, jinwoo dan iran tentunya.
Mereka berdua sebenarnya adalah crew dari acara tersebut karena mereka adalah
pembalap yang cukup diperhitungkan di dunia balap internasional. Sehingga
mereka memiliki hak veto untuk menentukan siapa yang boleh masuk di global
underground dan siapa yang tidak boleh.
Mereka sudah
berkumpul di bandara tinggal menunggu donghyuk, cukup lama donghyuk baru datang
dengan napas tersenggal-senggal karena berlari. “ayo pesawat kita akan segera
take off!” seru seungyoon. semuanya mengangguk dan menuju ke pesawat. Mereka
bersantai di pesawat, ada yang tidur, bermain game, makan, dsb. Donghyuk sedang
duduk sendirian menatap keluar jendela, seharusnya ia duduk dengan junhwae tapi
junhwae sedang di toilet jadi dia sendirian. Tiba-tiba seorang berseragam pilot
mendekat kepadanya. “mr. kim dong hyuk, seoul underfast’s 1st
winner?” ucap pilot tersebut membuat donghyuk menoleh kearahnya.
“iran?” ucap donghyuk
tak percaya bahwa iran yang memakai seragam pilot tersebut. Iran tersenyum,
donghyuk lalu menyuruhnya duduk disampingnya, iran menurut.
“kau memakainya?” tanya iran yang sadar bahwa donghyuk memakai
sweater darinya.
“tentu saja, ini kan darimu” donghyuk menjawabnya dan
tersenyum.
“bagaimana kau bisa memakai seragam pilot?” tanya donghyuk
yang merasa aneh dengan penampilan iran.
“apa jinwoo-oppa
tidak mengatakannya padamu?” donghyuk menggeleng.
“aku memang seorang
co-pilot, aku menyelesaikan pendidikan pilotku bahkan sebelum masuk ke
sekolahmu” jawab iran.
“woahhh” donghyuk
terlihat terpukau.
“bagaimana kalau
suatu hari kita balapan dengan pesawat?” tawaran yang aneh dari iran, membuat
donghyuk menaikkan sebelah alisnya.
“bagaimana jika sebelum balapan kita melakukan ini?”
chuuuuu~
Dari sound di pesawat, “yakkk kim dong hyukk !!! jangan cium
adik ku lagi !!! atau kau akan mati !!!”
Thanks For Read My Amburadul Story Guys..... Love You.. Muah... Muahhhh... :*
0 komentar:
Posting Komentar